PTDI Garap Pasar Bareng Perusahaan Asal Amerika

Klaim Produknya Semakin Diminati Dunia

Senin, 10 November 2014, 09:00 WIB
PTDI Garap Pasar Bareng Perusahaan Asal Amerika
PT Dirgantara Indonesia (Per­sero)
rmol news logo PT Dirgantara Indonesia (Per­sero) atau PTDI menjalin kerja sama bisnis dengan perusahaan Ame­rika Serikat (AS) Bell Heli­copter Textron Inc (BHTI), untuk melakukan pemasaran bersama. Kerja sama ini juga meliputi Industrial & Commercial Agree­ment (ICA) dan Certified Main­tenenace Center (CMC).

Kerja sama ini diadakan ber­dasarkan memorandum of under­standing (MoU) yang sebelum­nya telah ditanda tangani 2 Agus­tus 2013 dan Roadmap Scheme Imple­mentation of MoU yang diteken 6 Desember 2013. PTDI dan BHTI sepakat melakukan pemasaran dan penjualan bersa­ma,” kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso.

Menurut Budi, kerja sama dengan salah satu produsen heli­kopter terkemuka di dunia meru­pakan langkah strategis dan anti­sipatif. Hal ini sekaligus men­jawab kebutuhan pelanggan dan untuk melihat permintaan pasar potensial, khususnya potensi pasar domestik.

Kami menyadari kebutuhan akan helikopter Bell di Indonesia cukup tinggi,” ujarnya.

PTDI dan Bell Helikopter Textron telah menjalin kerja sama sejak tahun 1982. Sejak itu, perseroan telah memasok Bell 412 kepada Pemerintah Indonesia dan swasta lebih dari 60 unit helikopter. Kenyataan tersebut diperhitungkan akan semakin meningkat di masa mendatang seiring meningkatnya pertumbu­han ekonomi dan permintaan helikopter untuk tercapainya minimum essential force.

Budi mengatakan, helikopter yang saat ini dioperasikan di dalam negeri memerlukan duku­ngan pelayanan purnajual atau pemeliharaan dan perawatan untuk memastikan keandalannya dan meningkatkan keamanan.

Selain dengan perusahaan Amerika, PTDI juga telah me­nan­datangani kontrak dengan perusahaan penerbangan asal Belgia, AD Trade. Penan­data­nganan tersebut dilakukan untuk pembelian satu unit pesawat CN-235 buatan PTDI.

Kontrak pembelian pesawat ini senilai 22 juta dolar AS hingga 23 juta dolar AS dan ini pesawat keempat. Sebelumnya sudah membeli tiga dari kita,” ucap Budi.

Menurut dia, CN-235 yang dibeli Belgia tersebut merupakan pesawat multifungsi mulai dari kemampuan militer, evakuasi medis, patroli maritim hingga pengiriman barang. Keunggulan lain dari pesawat ini mampu men­darat pada landasan yang tidak ter­lalu baik, sehingga banyak pem­beli berasal dari Asia dan Afrika.

Budi menambahkan, produk PTDI perlahan tetapi pasti semakin diminati oleh dunia dan dia berharap hal itu bisa terus berlanjut di masa mendatang.

Untuk ke depannya Belgia juga masih berminat dan renca­nanya akan kembali memesan dua unit,” tandasnya.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA