Ditantang Benahi Sektor ESDM Sudirman Ngaku Ilmunya Sedikit

Kamis, 30 Oktober 2014, 10:03 WIB
Ditantang Benahi Sektor ESDM Sudirman Ngaku Ilmunya Sedikit
Sudirman Said
rmol news logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kemarin, melakukan serah terima jabatan (sertijab) menteri. Menteri ESDM Sudirman Said pun bakal melakukan penyegaran anak buahnya.

Acara sertijab dilakukan di lobi gedung Kementerian ESDM, Jakarta. Acara ini dimulai pukul 09.00 WIB. Acara berlangsung sekitar satu jam.

Dalam acara itu, hadir bekas Menteri ESDM ad interim Chai­rul Tanjung, bekas Wakil Men­teri ESDM Susilo Siswoutomo, pim­pinan Satuan Kerja Khusus Pe­laksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Mi­gas), pimpinan Badan Pe­ng­atur Hilir Minyak dan Gas Bu­mi (BPH Migas), Direksi Per­ta­mina, Direksi PLN, Direksi PGN, dan perusahan migas swasta lain.

Usai sertijab, Chairul Tan­jung mengatakan, dirinya sangat ba­hagia dengan ditun­juknya Su­dirman Said oleh Pre­siden Jo­kowi menjadi peng­gan­tinya di kursi nomor satu K­e­men­terian ESDM itu.

Kenapa? CT, sapaan Chairul Tanjung, mengatakan, secara ke­betulan dirinya sudah mengenal Sudirman cukup lama. Bahkan, perkenalan itu sudah sejak sama-sama muda. “Beliau adalah salah seorang penggiat anti korupsi di Indonesia. Salah satu aktivis MTI (Masyarakat Transparansi Indo­nesia),” ujar CT.

CT bercerita, pada saat krisis 1998, kata governance atau tata kelola belum dikenal oleh Indo­nesia, tapi Sudirman sudah me­la­kukannya. Karena itu, dia me­nilai, penunjukan Sudirman jadi Menteri ESDM sudah sangat te­pat. Apalagi, pengelolaan sum­ber daya alam (SDA) mayoritas ada di Kementerian ESDM.

“Sektor ini harus bisa mem­be­rikan kesejahteraan kepada rak­yat Indonesia,” paparnya.

Dalam sambutannya, Sudir­man menceritakan soal awal peng­ang­katannya dan perte­muan­nya de­ngan Presiden Joko­wi. Se­be­lum diangkat menjadi men­teri, Jokowi menantangnya un­tuk menyele­saikan masala-ma­salah yang ada di Ke­men­te­rian ESDM.

“Bisa nggak menyelesaikan dan mengurai segala hambatan dan bisa diselesaikan dengan cepat,” ujar Sudirman menirukan permintaan Jokowi.

Sudirman pun menjawab, jika kemampuannya di sektor ESDM sangat terbatas, karena baru ber­kecimpung di dunia tersebut se­kitar 10 tahun dan itu baru di Per­tamina serta bebe­ra­pa peru­sahaan swasta.

Namun, dia mengaku optimis, memiliki kawan-kawan yang mempunyai kemampuan luar bia­sa di sektor ESDM. “Kita bisa menyelesaikan bersama-sama. Selesaikan semua sumbatan yang ada dan bekerja dengan hati yang bersih,” katanya.

Apa tugas yang paling berat di Kementerian ESDM? Dia me­ngatakan, mengembalikan ke­per­­cayaan publik. “Sektor ini da­pat menentukan kesejahteraan rak­yat. Iklan memang dapat me­nye­lesaikan citra. Tapi me­ngem­­ba­likan trust (kepercayaan publik) hanya dengan perilaku. Perilaku dapat menyelesaikan reputasi,” jelasnya.

Dia mengatakan, pihaknya akan bergerak cepat untuk me­per­baiki sektor ESDM. Bahkan, kata dia, usai sertijab ini langsung akan menggelar rapat dengan ja­ja­rannya. Se­tiap Direktorat Jen­deral di Ke­menterian ESDM akan mema­parkan seluruh prog­ram dan hal-hal yang tertunda serta men­jadi hambatan selama ini.

“Kita selesaikan seluruh ke­pu­tusan yang sebelumnya tertunda, mencari sumbatannya dimana. Semua Dirjen akan memaparkan se­luruh program-programnya selama ini. Apa yang menjadi fo­kus kita ke depan,” tukasnya.

Sudirman juga mengaku, akan mengecek seluruh mesin organi­sasi di setiap setiap Direk­torat Ke­men­terian ESDM, men­cari sum­batan­nya. Jika tak bisa ter­atasi, maka akan dilakukan rotasi.

“Kita akan mengurai sum­bat­an-sumbatan. Saya harus yakin dulu seluruh mesin or­ganisasi di ESDM, SKK Migas, serta BPH Migas harus berfungsi dengan baik. Apabila ada sum­batan yang tidak bisa di­se­le­saikan, maka akan ada pe­nye­garan dalam 1-2 minggu ke de­pan,” tandas Su­dirman. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA