Pemerintah Diminta Terapkan Mandatori B20 Pada 2015

Kamis, 30 Oktober 2014, 09:44 WIB
Pemerintah Diminta Terapkan Mandatori B20 Pada 2015
ILUSTRASI
rmol news logo Pemerintah perlu terobosan untuk mengurangi beban ang­garan di sektor energi. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah de­ngan mempercepat program pen­­cam­puran biodiesel dari 10 per­sen (B10) menjadi 20 persen (B20).

“Jika program percepatan B20 ini berhasil, maka akan mampu menghemat keuangan negara se­besar 6 miliar dolar AS per ta­hun,” ujar Ketua Umum Aso­siasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut dia, pihaknya me­minta pemerintah untuk me­ne­rapkan mandatori B20 pada 2015. Tidak hanya di sektor trans­por­tasi, kebijakan tersebut juga harus diterapkan di sektor in­dustri. Termasuk di PT Peru­sahaan Lis­trik Negara (Persero).

Tumanggor yakin, percepatan pemanfaatan biodiesel dari B10 menjadi B20 ini akan berjalan mulus. Pasalnya, 23 anggota Aprobi yang merupakan peru­sahaan Crude Palm Oil (CPO) siap mengembangkan biodiesel.

“Dalam beberapa kali rapat dengan pemerintah, hampir se­luruh pengusaha sawit yang ter­gabung dalam Aprobi me­nya­takan siap menyuplai kebu­tuhan dalam negeri dalam jangka pen­dek mau­pun jangka panjang jika peme­rin­tah menetapkan B20,” ujarnya.

Kesiapan anggota Aprobi ini juga didukung oleh jumlah pro­duksi CPO Indonesia yang telah mencapai 30 juta ton per tahun, dengan jumlah ekspor sekitar 20 juta ton per tahun. Kondisi ini akan semakin meningkat pada 2020 dimana produksi CPO me­ningkat menjadi 40 juta ton.

“Pasokan  masih cukup besar, meski pemanfaatan biodiesel untuk solar ditingkatkan. Bah­kan, peningkatan penggunaan bio­diesel dalam campuran solar juga akan memberikan peluang tenaga kerja di dalam negeri,” tam­bahnya.

Tumanggor mengakui, untuk menuju penggunaan B20 mem­­bu­tuhkan kajian menda­lam ter­kait dampak yang ditim­bul­kan­nya. Dia menegaskan, penerapan biodiesel hingga 20 persen tidak akan merusak mesin kendaraan. Pihaknya yakin Menteri ESDM Sudirman Said mendukung man­datori B20. “Kami meng­apresiasi pengangkatan Sudirman Said sebagai Menteri ESDM. Semoga ini menjadi angin segar,” ujarnya.

Direktur Bioenergi Direktorat Jen­deral Energi Baru, Ter­ba­ru­kan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kus­diana meng­ung­kap­kan, pemerin­tah menargetkan pe­manfaatan B20 un­tuk sektor transportasi pada 2016.

“Kami optimis biodiesel 20 persen bisa dimanfaatkan secara resmi pada 2016. Untuk itu akan di­kembangkan 24 pabrik peng­hasil biodiesel 20 persen. Saat ini sudah ada 12 pabrik oleh BPPT,” ujar Dadan.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA