Garap Ekowisata, Anak Usaha Baramulti Digaet Pemkab Tapin

Bakal Dorong Investasi Daerah

Rabu, 01 Oktober 2014, 09:07 WIB
Garap Ekowisata, Anak Usaha Baramulti Digaet Pemkab Tapin
ilustrasi
rmol news logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapin Provinsi Ka­limant­an Selatan saat ini tengah merancang pembangunan reser­vasi dan ekowisata bekantan. Langkah ini dilakukan untuk men­dorong investasi serta pendapatan daerah.

Pembang­unan tersebut akan dilakukan di Kabupaten Tapin, di atas lahan seluas 90 hektar. Be­kantan adalah sejenis monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna cokelat kemerahan yang tersebar di hutan bakau, rawa, dan hutan pantai di Pulau Kalimantan termasuk  di daerah Sabah, Se­rawak, dan Brunei.

"Kalimantan Selatan sejak dulu memang dikenal memiliki populasi bekantan yang cukup banyak, khususnya di  Kabupa­ten Tapin. Karena itu, sebagai wu­jud keseriusan pemkab Ta­pin me­lindungi habitat bekan­tan, Bupati Tapin telah meng­eluar­kan Keputusan No. 188/060/KUM/2014 tentang Penetapan Ka­wa­san Bernilai Penting Bagi Kon­servasi Spesies seluas 90 hektar," cetus Kepala Badan Ling­kungan Hidup Ka­bupaten Tapin Zain Arifin di Jakarta, kemarin.

Zain memaparkan rencana pem­bangunan konservasi ter­sebut berada di kawasan kanal PT. Antang Gunung Mer­atus (AGM). PT AGM merupakan anak pe­rusahaan PT. Baramulti Sus­ksessarana Tbk (BSSR). Dalam pem­bang­unan reservasi ter­sebut, AGM menggandeng pakar satwa liar dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Hadi. S Alikodra. Da­lam pe­nelitiannya terkait Habitat Rawa Gelam Kanal PT. An­tang Gunung Meratus, disebutkan terdapat sekitar 350 ekor bekantan yang tersebar di kanal PT. AGM.

PT. AGM adalah Perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) di Kalsel yang memiliki kawasan pertambangan di beberapa ka­bupaten, yaitu Tapin, Hulu Sung­ai Selatan, dan Hulu Sung­ai Tengah.

 Selama semester pertama 2014, PT Baramulti Suksessarana  Tbk (induk usaha PT AGM) men­catat pertumbuhan penda­patan sebesar 9,12 persen men­jadi 88,79 juta dolar AS. Laba pe­ri­o­de berjalan peru­sahaan ini tercatat 1,82 juta dolar AS.

Sekretaris Perusahaan Ba­ramulti Suksessarana Ge­road Panji Alamsyah me­nilai, fluk­tuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jadi pemicu beban pokok penjualan mendaki Pada paruh pertama tahun ini, total produksi batubara Baramulti 1,5 juta ton, atau masih tumbuh 10 persen.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA