Kemenperin Usul Program Mobil Murah Tak Dihapus

Jokowi Bakal Stop Program LCGC

Kamis, 25 September 2014, 08:52 WIB
Kemenperin Usul Program Mobil Murah Tak Dihapus
ilustrasi
rmol news logo Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berharap Peme­rintah Jokowi-JK mengkaji kem­bali usulan penghapusan program mo­bil murah (Low Cost Green Car/LCGC).

Direktur Alat Transportasi Da­rat Kemenperin Soerjono menga­takan, program LCGC telah mem­­­berikan dampak positif, an­tara lain masuknya investasi baru dan berkembangnya industri kompo­nen dalam negeri.

“Kebijakan ini telah mem­be­rikan multiplier effect dan penye­rapan tenaga kerja,” ujar­nya ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut dia, investasi yang sudah masuk mencapai 6,5 miliar dolar AS. Investasi itu terdiri dari 3 miliar dolar AS untuk perakitan dan 3,5 miliar dolar AS untuk kom­ponen. Dengan investasi se­besar itu bisa menyerap 200 ribu tenaga kerja.

“Jika ini tetap dilanjutkan maka investasinya akan terus bertambah, terutama untuk in­dustri kompo­nen. Saat ini jum­lah industri kom­ponen mencapai 100 industri komponen,” kata Soerjono.

Selain itu, kata dia, program mobil murah ini juga bertujuan untuk menjaga Indonesia diserbu mobil murah dari Thailand dan Ma­laysia. Apalagi, tahun depan perjanjian perdagangan bebas ASEAN diberlakukan.

“Jika kita tidak punya LCGC, sudah dipastikan kita bakal di­banjiri produk dari Thailand dan Malaysia. Apalagi, pemerin­tahnya memberikan insentif yang banyak,” tukasnya.

Soerjono mengatakan, saat ini jumlah mobil murah baru men­capai 10 persen dari jumlah mobil yang beredar di Indonesia. “Itu nggak ada apa-apanya,” ujarnya.

Terkait keluhan mobil murah menjadi salah satu penyedot BBM subsidi, Soerjono menga­takan, sejatinya mobil murah hemat da­lam mengkonsumsi BBM. Jika mobil biasa satu liter untuk 12 ki­lometer, mobil murah ini satu liter bisa mencapai 20 kilometer.

Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum tentu akan melanjutkan pemberian fasilitas pembebasan pajak bagi LCGC di peme­rintahan­nya.

Kabarnya, bekas Walikota Solo ini menuding program LCGC ini salah kaprah dan hanya jadi biang pemborosan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, plus biang kerok kemacetan. Jokowi pernah me­nya­takan, mo­bil LCGC tak akan dijual di masa pe­merin­tahannya.

"Buat pesawat bisa, masa buat mobil tidak. Saya tak akan jual LCGC," tandas Jokowi.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA