Ketimpangan Si Kaya & Si Miskin Berpotensi Ciptakan Konflik Sosial

Rabu, 24 September 2014, 08:19 WIB
Ketimpangan Si Kaya & Si Miskin Berpotensi Ciptakan Konflik Sosial
ilustrasi
rmol news logo Laporan Bank Dunia me­nun­juk­kan, penurunan tingkat ke­miskinan di Indonesia saat ini terus mengalami perlambatan. Pe­riode 2012-2013, penurunan ke­miskinan hanya 0,7 persen, men­jadi tingkat penurunan ter­kecil dalam satu dekade terakhir.

Kepala Perwakilan Bank Du­nia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves mengungkapkan, ke­tim­pangan antara si miskin dan si kaya dalam beberapa tahun ter­akhir berpotensi menciptakan konflik sosial. Hal tersebut akan mengurangi manfaat dari ting­ginya pertumbuhan ekonomi be­berapa tahun terakhir. 

Apalagi, kata Chaves, peme­rintah terus mengklaim tumbuh­nya ekonomi tersebut berhasil me­nu­runkan tingkat kemiskinan menjadi 11,3 persen tahun ini dibanding dengan 24 persen pada 1999.

“Mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan ini akan men­jadi tantangan paling penting bagi pemerintah ke depan,” ujar Cha­ves di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, salah satu yang bisa dilakukan pemerintah adalah memastikan implementasi kebijakan publik yang dik­elu­arkan lebih efektif. Ke­mitraan dengan sektor swasta dan organi­sasi masyarakat juga harus di­tingkatkan dalam hal ini.

Mengentaskan kemiskinan dan berbagai upaya meningkatkan ke­sejahteraan masyarakat Indo­nesia merupakan misi Bank Dunia. Karena itu, segala upaya pengen­tasan yang akan dilakukan peme­rintahan baru akan didukung secara penuh.

Ekonom utama Bank Dunia di Indonesia Vivi Alatas mengung­kapkan, ketimpangan merupakan konsekuensi pertumbuhan yang bisa dihindari. Hal itu sudah ter­bukti dari tumbuhnya ekonomi di beberapa negara berkembang tan­pa mengurangi upaya mene­kan kemiskinan.

Menurutnya, strategi utama untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan adalah membantu masyarakat menolong dirinya sendiri. Misal­nya, melalui penyediaan lebih ba­nyak lapangan pekerjaan yang memberikan penghasilan lebih baik.

“Kami juga perlu memastikan anak-anak di seluruh Indonesia memiliki akses yang sama ke la­yanan berkualitas, agar dapat me­mulai hidupnya secara adil,” ucap Vivi.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA