Berdasarkan data PT Semen Indonesia, sampai akhir tahun ini diproyeksikan tingkat kapaÂsitas produksi semen sebesar 71,5 juta ton. Kapasitas ini menÂcakup PT Semen Indonesia (Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa) yang mampu memproduksi 29,5 juta ton, Holcim Indonesia 12,1 juta ton, sisanya produsen semen lainÂnya seperti Semen Andalas, SeÂmen Baturaja, Semen BosoÂwa, SeÂmen Kupang dan lainnya.
Direktur Utama Semen InÂdoÂÂnesia Dwi Soetjipto mengaÂku siap menggebrak pasar wilaÂyah timur Indonesia. Salah saÂtunya mendorong ekspansi ke wilayah Irian Jaya.
“Harga semen di sekitar pelaÂbuhan hanya sekitar 79 ribu rupiah per sak, sedangkan di Jawa 60 ribu rupiah per sak. Tetapi ketika masuk ke dalam Pulau Irian, harga semen hingga 1 juta per sak. Ini semua karena ongkos transportasi yang begitu tinggi karena diangkut dengan pesawat,†ucap Dwi di Jakarta.
Dia mengaku pasar untuk PuÂlau Irian dan Maluku relatif kecil atau hanya sekitar 600 ribu ton per tahun. Hal ini tidak menyuÂrutkan Semen Indonesia untuk berekspansi ke Pulau Irian, khuÂsusnya ke Sorong atau Jayapura.
“Kami sekarang sudah punya
packing plant di Sorong, itu bisa dikembangkan pabrik kalau memang memenuhi perÂsyaratan,†tuturnya. ***