"Pengurangan subsidi harus, karena kalau nggak akan membebani (negara). Kita maunya inflasi itu terjadi sekarang atau tahun depan? Keputusan naikkan lebih awal itu akan lebih baik," Mirza mengatakan, dalam diskusi "Kenaikan BBM: Dilema antara Double Deficits dan Inflasi di Gedung PP Gerakan Ansor Jakarta (Jumat, 19/9).
Menurut Mirza, keputusan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi tidak bisa hanya diukur dari tingkat inflasi yang akan berdampak. Namun faktor lain yang perlu diperhatikan adalah rencana bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk menaikkan tingkat suku bunganya (Fed Fun Rate).
"Ini (keputusan menaikkan harga BBM) berkejaran dengan waktu kenaikan suku bunga AS. Bisa terjadi di kuartal II atau kuartal III di tahun 2015," imbuhnya.
"Kalau ada kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga AS, keputusan naikkan BBM lebih awal akan lebih baik," tandas Mirza.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: