Pertamina Optimis Migrasi Tak Lampaui Kuota Elpiji Tiga Kg

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 16 September 2014, 11:40 WIB
Pertamina Optimis Migrasi Tak Lampaui Kuota Elpiji Tiga Kg
rmol news logo Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengatakan migrasi pengguna elpiji nonsubsidi tabungt 12 kilogram ke tiga kg bersubsidi pascakenaikan harga pada 10 September 2014 lalu, hanya bersifat sementara.

"Kami perkirakan potensi migrasi hanya sekitar dua persen atau 18 ribu ton," katanya di Jakarta, Selasa (16/9).

Ia optimistis bahwa migrasi tidak melampaui kuota elpiji subsidi tiga kg yang ditetapkan APBN Perubahan 2014 sebesar 5,013 juta ton. Pihaknya telah mengantisipasi potensi migrasi tersebut dengan menerapkan sistem monitoring elpiji tiga kilogram (Simol3k).

"Pengawasan dengan simol3k bisa memastikan penyaluran elpiji tiga kilogram dari agen ke pangkalan," katanya.

Pertamina bisa mengawasi distribusi tabung elpiji tiga kg di 3.400 agen dan 143 ribu pangkalan di seluruh Indonesia.

Rapat kerja Komisi VII DPR dengan Pelaksana Tugas Menteri ESDM Chairul Tanjung, Senin (15/9), menyepakati kuota elpiji tiga kilogram dalam RAPBN 2015 sebesar 5,766 juta ton atau 15 persen di atas APBN Perubahan 2014 sebesar 5,013 juta ton.

Kenaikan kuota dikarenakan pertambahan pengguna elpiji tiga kilogram bersubsidi pascaprogram konversi pada 2014 yang mencapai 1,63 juta paket perdana, peningkatan konsumsi industri mikro sekitar 23 persen, dan pertambahan penduduk 1,38 persen.

Per 10 September 2014 pukul 00.00 waktu setempat, Pertamina menaikkan harga elpiji tabung 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram untuk menekan kerugian bisnis tersebut. Dengan kenaikan itu, harga jual rata-rata elpiji 12 kilogram dari Pertamina menjadi Rp 7.569 per kilogram dari sebelumnya Rp 6.0 69 per kilogram.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA