Pemerintah Sudah Siapkan Opsi-opsi Penghematan Anggaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 31 Mei 2014, 09:08 WIB
Pemerintah Sudah Siapkan Opsi-opsi Penghematan Anggaran
chatib basri/net
rmol news logo Pemerintah merencanakan bertemu Badan Anggaran DPR-RI pada Selasa pekan depan (6/6), guna membahas opsi-opsi penghematan anggaran yang akan dituangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RPBN-P) 2014.

Seperti diutarakan Menteri Keuangan, M. Chatib Basri, kepada wartawan di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, kemarin sore, ada beberapa konsep yang dimunculkan dalam Rapat Banggar. Pemerintah diminta datang dengan opsi-opsi, misalnya langkah-langkah di samping penghematan anggaran, juga upaya peningkatan revenue, dan juga penghematan dari subsidi energi dan listrik.

"Nanti Menteri Keuangan, Menteri ESDM, Kepala Bappenas dan Bank Indonesia akan hadir  membicarakan dengan Banggar untuk menyampaikan opsi-opsi apa yang paling mungkin dilakukan dalam kaitan RAPBN P 2014," kata Chatib Basri didampingi Menko Perekonomian, Chairul Tanjung, dan Mensesneg, Sudi Silalahi.

Menurut Menkeu, dikutip dari setkab.go.id, semua kemungkinan yang bisa dilakukan sudah dibahas dalam rapat terbatas (Ratas) kabinet di Istana Cipanas yang dipimpin oleh Presiden SBY, mulai dari penghematan subsidi energi dan listrik, yang nantinya akan disampaikan oleh Menteri ESDM.

Melalui Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 tertanggal 19 Mei 2014, Presiden SBY telah menginstruksikan penghematan anggaran belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 100 triliun dari total anggaran sebesar Rp 637,841 triliun.

Dalam pengantarnya saat memimpin Ratas di Istana Cipanas itu, Presiden SBY mengingatkan bahwa situasi perekonomian global belum aman. Pemerintah harus cermat dalam penyusunan APBN. Apalagi, tahun 2013 lalu, semua negara berkembang mengalami tantangan ekonomi termasuk Indonesia.

"Kita harus siapkan mental, meski kita berusaha sekuat tenaga untuk jaga ekonomi kita tumbuh 5-6 persen," ujar Presiden. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA