“Saat ini kami mengoperasikan sekitar 73 persen jalan tol yang ada di Jawa, Bali dan Sumatera. Kami bertekad persentase tersebut bisa ditingkatkan sehingga penguasaan kami terhadap jalan tol yang ada benar-benar dominan,†kata Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman, Jumat (28/3).
Jasa Marga akan terus melakukan ekspansi dengan melakukan pembangunan jalan tol baru. Tahun ini saja dari tujuh ruas tol yang akan diresmikan pemerintah, enam di antaranya dioperasikan Jasa Marga.
Keenam ruas tol dengan panjang total sekitar 46,3 kilometer (km) tersebut adalah Bogor Ring Road ruas Kedunghalang-Kedungbadak (2,1 km ), JORR W2 Utara ruas Ciledug�"Ulujami (2 km), Semarang�"Solo ruas Ungaran�"Bawen (12,3 km), Gempol�"Pandaan (12 km), Gempol�"Pasuruan ruas Gempol�"Rembang (13,9 km), dan Tol Porong�"Gempol ruas Kejapanan�"Gempol (4 km).
Adityawarman mengaku, sejak tahun lalu Jasa Marga lebih fokus melakukan ekspansi usaha berupa investasi sembilan ruas tol hingga awal 2016. Akibat ekspansi tersebut, konsekuensinya terhadap kinerja keuangan perseroan yang sedikit terkuras.
Itu terlihat dari pencapaian laba bersih pada 2013 yang sedikit mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 laba bersih perusahaan sekitar Rp 1,6 triliun dan tahun 2013 turun menjadi Rp 1,33 triliun. “Namun, setelah 2016 kami akan mulai menuai hasil dari investasi saat ini,†kata Adityawarman.
Dia menjelaskan, dalam upaya menambah panjang jalan tol yang dioperasikannya, Jasa Marga selalu dihadapkan pada persoalan sulitnya pembebasan lahan. Dia berharap masyarakat lebih memahami pembangunan jalan tol bukan hanya untuk kepentingan perseroan.
“Kalau pembangunan jalan tol lancar semua pihak akan diuntungkan akibat pesatnya laju pertumbuhan ekonomi,†tuturnya. ***