AP II Catat Penurunan Laba Bersih 15,6 Persen

Kamis, 27 Maret 2014, 08:26 WIB
AP II Catat Penurunan Laba Bersih 15,6 Persen
PT Angkasa Pura (AP) II
rmol news logo PT Angkasa Pura (AP) II se­panjang 2013 mencatat laba bersih Rp 1,03 triliun atau lebih rendah 15,6 persen dibanding 2012 sebesar Rp 1,22 triliun. Penurunan laba bersih di antaranya karena meningkat­nya beban usaha akibat pe­ngem­bangan di sejumlah bandara.

Perseroan mengembangkan sejumlah bandara dengan mem­bangun terminal baru di beberapa bandara seperti di Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, dan juga Bandara Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri).

“Beban usaha pada 2013 ter­ca­tat Rp 2,94 miliar atau lebih ting­gi dibanding 2012 senilai Rp 2,52 miliar,” kata Direktur Uta­ma AP II Tri S Sunoko, kemarin.

Kendati demikian, perseroan membukukan pendapatan usa­ha Rp 4,2 triliun atau me­ning­kat sekitar 5,2 persen diban­ding 2012 senilai Rp 3,99 triliun. Pen­dapatan perseroan sebesar 67 persen berasal dari bisnis aero­nautika, seperti tarif Pela­yanan Jasa Penumpang Pesa­wat Udara (PJP2U), biaya pen­daratan pesawat dan pemakaian garbarata atau aviobridge.

Sementara sekitar 31 persen berasal dari pendapatan non aeronautika seperti sewa ruang, konsesi, reklame dan lainnya. Adapun bisnis kargo berkon­tribusi 2 persen ke pendapatan perseroan.

Selama 2014, perseroan menar­getkan pendapatan dari aeronautika mencapai Rp 3,105 triliun, non aero Rp 1,655 triliun dan jasa cargo Rp 105,25 miliar.

Tri mengatakan, meningkat­nya pendapatan usaha ditopang pertumbuhan penumpang pesa­wat sepanjang tahun lalu. Total per­tumbuhan pergerakan pe­num­pang di 13 bandara AP II se­besar 5 persen atau dari 82,01 juta pergerakan pada 2012 menjadi 86,34 juta pergerakan pada 2013.

Selain itu, Tri mencatat se­panjang tahun lalu terdapat enam bandara yang perseroan kelola masih mengalami keru­gian. Enam bandara yang masih mengalami kerugian yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh) rugi Rp 27,32 miliar, Mi­nangkabau (Padang) rugi Rp 10,12 miliar, Sultan Mahmud Ba­daruddin (Palembang) rugi Rp 9,9 miliar, Halim Per­dana­kusuma (Jakarta) rugi Rp 14,1 miliar, Raja Haji Fisa­bilillah (Tanjung Pinang) rugi Rp 18,11 miliar, dan Sultan Thaha (Jambi) rugi Rp 4,12 miliar.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA