Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa mengatakan, selama ini InÂdonesia belum menjelma sebaÂgai kekuatan ekonomi raksasa karena postur geografi Nusantara yang terdiri dari pulau-pulau beÂlum seÂpenuhnya berhasil dijemÂbatani dengan ketersediaan infraÂstrukÂtur penghubung yang andal.
“Pembangunan masih berpuÂsat di kawasan Indonesia barat. Ini kurang adil, Indonesia timur juga harus diperhatikan untuk memÂperkokoh NKRI. Termasuk SulaÂwesi Selatan harus dijadikan gerÂbang ekonomi Indonesia tiÂmur unÂtuk memacu pembanguÂnan dan pertumbuhan ekonomi kawasan,†ujarnya, kemarin.
Ali Masykur meÂnyaÂtakan duÂkungan penuh perceÂpatan pemÂbangunan jalur Trans-Sulawesi untuk memperkuat keÂterÂhubuÂngan antar provinsi.
“Jika Sulawesi yang dilihat Sulawesi Selatan, pembangunan cukup progresif. Tetapi jika kita tengok Sulbar, Sultra dan GoronÂtalo, kondisinya belum menjanÂjikan. Karena itu, Sulawesi SelaÂtan harus mampu mengÂhasilkan snowball effect pembangunan ekonomi di kawasan,†jelas salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat itu.
Dalam rancangan Masterplan Percepatan dan Perluasan PemÂbangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), koridor ekonomi SulaÂwesi ditetapkan sebagai pusat proÂduksi dan pengolahan hasil perÂtanian, perkebunan, perÂikanan, miÂgas dan pertambangan nasional.
Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri sebelumnya mengaÂtakan, proyek infrastruktur yang terÂcantum dalam MP3EI dapat memÂbantu pemerintah mengatasi masalah ketimpangan antar wiÂlayah.
“Infrastruktur publik akan membantu mengurangi ketimÂpaÂngan antar wilayah. MP3EI itu sudah tepat, tapi hasilnya tidak bisa sekarang,†ujarnya. ***