Wamen ESDM Minta Pemda Permudah Perizinan Investor

PLN Batam Bangun Lima Infrastruktur Listrik

Selasa, 04 Maret 2014, 09:46 WIB
Wamen ESDM Minta Pemda Permudah Perizinan Investor
ilustrasi
rmol news logo PT PLN Batam terus berupaya memanjakan masyarakat dengan membangun lima infrastruktur ketenagalistrikan. Pembangunan itu untuk memenuhi kebutuhan listrik industri dan rumah tangga yang terus meningkat.

Pembangunan kelima infrastruktur tersebut adalah pembangunan pipa gas ruas dua pemping milik konsorsium PT PLN Batam dan UBE, Pembangkit Listrik Tenagaga Gas (PLTG) Tanjung Uncang milik Independent Power Producer (IPP), PLTGU Tanjung Uncang Milik PT PLN Batam, Gardu Induk Tanjung Uncang serta Transmisi 150 kV Sagulung-Tanjung Uncang.

Presiden Direktur PLN Batam Dadan Koerniadipoera menjelaskan, pembangunan kelima infrastruktur ketenagalistrikan itu dalam rangka untuk mengantisipasi kebutuhan listrik di Batam.

“Dalam kurun lima sampai 10 tahun mendatang, pasokan listrik di Batam diharapkan terpenuhi. Pembangunannya juga berdasarkan terus meningkatnya kebutuhan listrik di Batam sejak 10 tahun terakhir,” jelas Dadan.

Dia mengungkapkan, total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kelima infrastruktur tersebut mencapai Rp 2,5 triliun.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan, Batam pertumbuhan industrinya berkembang pesat dan sebagai salah satu wilayah yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor.

“Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat selain pangan dan air. Ketersediaan pasokan listrik juga memiliki dampak positif yang luar biasa untuk menarik investor yang membuat industri berkembang, kesejahteraan masyarakat akan ikut terangkat,” kata Susilo di Batam.

Menurut dia, selama ini pembangunan listrik kerap terkendala sejumlah perizinan dan ketersediaan lahan. Dia pun mengimbau pemerintah daerah untuk membantu PLN menyediakan pasokan listrik.

“Saya katakan ke pemda, tolong permudah perizinan, bantu investor menanamkan duit, bantu pembebasan lahan. Kalau malah dipersulit izinnya atau makin lama lahan dibebaskan, ya akan makin lama juga pertumbuhan ekonomi di wilayah itu,” jelasnya.

Susilo juga menyentil PLN Pusat lantaran terlalu banyak menerapkan kajian-kajian dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik kepada masyarakat. Dia juga meminta PLN segera menggunakan gas sebagai sumber energi guna menghemat uang negara.

“Sediakan fasilitas listrik bagi daerah yang memang membutuhkan. Contohnya Papua, di sana baru 35 persen yang menggunakan listrik,” pintanya.

Selain itu, Susilo mengimbau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sebelumnya telah digunakan untuk memasok listrik, secara bertahap dimatikan dan diganti PLTG. Dengan cara ini, diharapkan beban pengeluaran negara bisa berkurang karena harga gas lebih murah dibanding BBM. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA