“Rencana
groundbreaking semester satu. Pabrik di Padang lebih dulu
grounbreaking. Sedangkan di Rembang, Juni,†kata Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto di Jakarta, kemarin.
Dwi mengatakan, pihaknya sedang membebaskan lahan untuk proyek tersebut. Masyarakat setempat sudah setuju dengan pembangunan itu. Jika lancar, pembangunan dua pabrik semen tersebut bisa selesai pada 2016.
“Semen pakai sumber daya alam yang nggak bisa diperbaharuhi. Masyarakat Rembang setuju untuk bangun pabrik dan kita mau sosialisasi ke masyarakat,†ucapnya.
Tahun ini, Semen Indonesia menargetkan kapasitas produksi mencapai 31 juta ton lebih atau hanya tumbuh tipis dibanding tahun sebelumnya sekitar 30 juta ton. Target produksi tahun depan ditopang dari pabrik semen di Tonasa dan Tuban yang sudah meningkat kapasitas produksinya.
Menurut Dwi, Semen Indonesia juga berencana mengembangkan bisnis dengan membangun pabrik di Indonesia bagian timur.
“Kami akan kembangkan pasar ke Indonesia bagian timur dengan cara membangun pabrik di sana supaya bisa memotong jalur distribusi. Dengan begitu, untuk masyarakat Indonesia bagian timur diharapkan bisa mendapatkan harga semen yang lebih murah ketimbang saat ini yang tergolong mahal,†jelasnya.
Terlepas dari itu, Semen Indonesia menargetkan penjualan tahun ini tumbuh di atas 10 persen di atas rata-rata pertumbuhan penjualan semen nasional yang sekitar 5-6 persen. ***