Petrokimia Gresik Pangkas Produksi Pupuk 15 Persen

Alokasi Subsidi Berkurang Rp 2 Triliun

Rabu, 29 Januari 2014, 08:19 WIB
Petrokimia Gresik Pangkas Produksi Pupuk 15 Persen
PT Petrokimia Gresik
rmol news logo PT Petrokimia Gresik akan memangkas produksi pupuk bersubsidi hingga 15 persen tahun ini.

Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi (Kabag Infokom) Humas Petrokimia Gresik Widodo Heru Supriyono mengatakan, produksi pupuk bersubsidi diturunkan akibat kenaikan harga bahan baku.

Menurut dia, dengan alokasi anggaran subsidi yang sama pun, jumlah tonase produksi pupuk bakal tetap berkurang. Jumlah produksi pupuk akan terus dikurangi hingga pemerintah menambah alokasi anggaran subsidi untuk memenuhi kuota kebutuhan produksi pertanian nasional.

“Sekitar 4,5 Juta ton untuk tahun 2013. Tahun 2014 juga sama, ini kan ketentuan Menteri Pertanian,” kata Widodo.

Pada 2013, target ataupun kebutuhan pupuk tersebut bisa dipenuhi oleh lima perusahaan pupuk di bawah Kementerian BUMN yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda dan PT Pupuk Sriwijaya selaku Holding Company.

Namun pada 2014, lanjut Widodo, target yang sama sulit dipenuhi lima perusahaan pupuk di bawah Kementerian BUMN tersebut lantaran alokasi anggaran subsidi melalui APBN 2014 turun sekitar Rp 2 triliun.

Pada 2013 alokasi subsidi pupuk yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 20 triliun lebih, sementara tahun ini subsidi pupuk justru dipangkas menjadi Rp 18,04 triliun. Dana itu akan disalurkan PT Pupuk Indonesia kepada lima anak perusahaannya.

Widodo  mengatakan, penurunan produksi pupuk juga terjadi di empat perusahaan pupuk milik negara, selain Petrokimia Gresik.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono mengusulkan penghapusan susbisi pupuk. Rencananya dana subsidi yang selama ini diberikan ke BUMN pupuk akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur pertanian seperti irigasi dan jalan di sekitar kawasan pertanian.

Suswono mengatakan jika pupuk tak lagi bersubsidi, petani tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan. Ia yakin dengan pencabutan subsidi, pasar pupuk menjadi terbuka. Akibatnya suplai pupuk lebih stabil dan petani lebih mudah mendapatkan pupuk.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA