PTPN VII Yakin Produksi Gula Melonjak 20 Persen

Perbaiki Sitem Perkebunan Tebu

Selasa, 28 Januari 2014, 09:00 WIB
PTPN VII Yakin Produksi Gula Melonjak 20 Persen
ilustrasi
rmol news logo PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN) optimistis produksi gula­nya bakal kembali terkerek ta­hun ini. Sebab, ada pening­katan kapasitas pabrik.

Sekretaris Perusahaan PTPN VII Sonny Soediastanto menar­getkan tahun ini produksi gula perseroan naik 20 persen dari realisasi tahun lalu. “Tahun ini setidaknya PTPN VII menar­getkan memproduksi gula se­kitar 151.521 ton,” katanya.

Selain peningkatan kapasitas produksi, tahun ini PTPN VII juga akan memperbaiki pro­duk­si dari sisi on farm atau per­kebunan. Dengan begitu, pro­duksi tebu milik perusahaan juga akan meningkat. Caranya, me­la­kukan pemupukan dan peme­liharaan melalui tempat pe­nampungan atau embung
.
Menurut Sonny, keberadaan embung sangat penting lantaran perkebunan tebu milik peru­sahaan berada di lahan kering.

Perusahaan pelat merah ini mencatat produksi gula hingga akhir Desember 2013 sebanyak 126.268 ton. Produksi ini naik sekitar 18,44 persen dari tahun 2012  sebanyak 106.606 ton. Rea­lisasi produksi pada 2013 juga lebih tinggi dari target per­seroaan sebanyak 115.000 ton.

Sonny mengatakan, kondisi iklim di kebun PTPN VII se­panjang 2013 relatif kondusif untuk menggiling tebu pada waktunya.
 
Selain itu, peningkatan pro­duksi gula PTPN VII pada 2013 juga didukung oleh selesainya revitalisasi dua pabrik gula di Way Seputih, Lampung dan Banyuasin, Sumatera Selatan sehingga kapasitas produksi PTPN VII meningkat.

Dia menjelaskan, pabrik gula Bungamayang di Lampung kapasitasnya meningkat dari 4.500 ton tebu per hari (ton cane per day/TCD) menjadi 5.500 TCD. Sedangkan pabrik gula Cinta Manis di Banyuasin ka­pasitasnya meningkat dari 5.500 TCD menjadi 7.500 TCD.

Untuk diketahui, PTPN VII me­miliki lahan tebu seluas 40.000 hektar (ha) yang ter­sebar di Lampung dan Su­matera Selatan.

Selain dari kebun milik sen­diri, PTPN VII juga menyerap tebu dari lahan perkebunan milik rakyat seluas 7.000 ha hingga 8.000 ha untuk meme­nuhi kebutuhan bahan baku produksinya.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA