
Dua kesepakatan yang dihasilkan dari Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization yakni fasilitas perdagangan (
trade facilitation) dan
proposal public stockholding fo foor security dinilai tak lebih sebagai prestasi terburuk dalam perjalanan diplomasi ekonomi Indonesia.
"Terburuk karena kesepakatan ini telah mencederai konstitusi, negara, dan hak-hak warga negara. Lemahnya kepemimpinan dari anggota G33 di mana Indonesia merupakan pemimpinnya membuat hal ini terjadi," tegas Direktur Indonesia for Global Justice, Rizal Damanik dalam diskusi bertajuk "Menenggelamkan Ekonomi Rakyat, Memperparah Korupsi, Menyandera Presiden 2014" di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (9/12).
Dengan disetujuinya kesepakatan "paket Bali" ini maka ke depannya Indonesia akan jadi sasaran empuk bagi produk-produk pertanian murah dari negara maju.
"Dari sikapnya ini terlihat bahwa SBY hanya ingin menyelamatkan rezimnya saja sampai akhir 2014, tapi dia tidak peduli habis itu gimana, karena sebenarnya ongkos dan implikasi dari perbuatannya itu menimpa suksesornya nanti dan rakyat Indonesia semuanya," kritiknya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: