Satu Tahun Lagi Tidak Berubah RI Bakal Digempur Produk Impor

Jelang AEC 2015

Selasa, 03 Desember 2013, 09:18 WIB
Satu Tahun Lagi Tidak Berubah RI Bakal Digempur Produk Impor
ilustrasi
rmol news logo Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali mengingatkan kalangan industri mempersiapkan diri menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015 karena bakal digempur barang-barang impor.

Sekjen Kemenperin Anshari Bukhari mengatakan, pemberlakuan AEC 2015 akan memberikan tantangan bagi Indonesia, mengingat pasar Indonesia akan menjadi tujuan bagi produk-produk negara ASEAN lain.

“Jika tidak siap kita akan kalah bersaing dengan produk-produk mereka,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Kendati begitu, Anshari mengaku AEC 2015 memberikan peluang kepada Indonesia untuk memperluas pasar produk industri nasional. AEC juga dapat lebih mendorong arus masuk investasi ke dalam negeri serta membentuk joint venture untuk memudahkan akses bahan baku sektor industri.

Dalam melakukan persiapan menghadapi AEC 2015 tersebut, pemerintah telah memprioritaskan beberapa sektor industri untuk dikembangkan antara lain industri berbasis agro (CPO, kakao, karet), industri produk olahan ikan, industri TPT, industri alas kaki, kulit dan barang kulit.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan, pemerintah dan dunia usaha Indonesia harus bersiap dan bekerja keras mempersiapkan diri menghadapi AEC.

“Jika dalam satu tahun lagi tak ada perubahan, maka Indonesia akan diserbu produk impor,” warning Hidayat.

Hidayat menegaskan perlunya pengaturan dan perubahan regulasi, tarif, infrastruktur jalan hingga manajemen pelabuhan. Kondisi itu harus diperbaiki dan dikelola dengan baik dan cepat.

Terkait AEC, Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana menilai, pembangunan infrastruktur jalan seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) memiliki dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Termasuk pengembangan pariwisata di Sumatera.

Dia berharap pemerintah segera mengeluarkan payung hukum berupa Peraturan Presiden (Perpres) terkait realisasi proyek itu. “Kami berharap Presiden segera mengeluarkan Perpres. DPR tentu sudah menyiapkan apa saja yang diperlukan,” kata politisi Demokrat itu.

Sutan menegaskan, sebaiknya dalam melaksanakan pengembangan JTTS pemerintah memberikan kepercayaan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah berpengalaman dalam membangun infrastruktur yang berkualitas.

Ketua Program Studi Pariwisata Universitas Indonesia Jajang Gunawijaya menambahkan, jika JTTS diwujudkan, wisatawan yang mengunjungi Pulau Jawa dapat melanjutkan kunjungan wisatanya langsung ke Sumatera lewat jalur darat.

Demikian juga wisatawan luar negeri yang singgah di Singapura lewat Batam dapat terus menikmati keberagaman hayati dan aneka budaya serta  kearifan lokal yang dimiliki Sumatera. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA