LAPORAN DARI BALI

Gita Wirjawan Melucu di APEC

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 06 Oktober 2013, 18:26 WIB
Gita Wirjawan Melucu di APEC
GITA WIRJAWAN/NET
rmol news logo Gita Wirjawan rupanya pandai melucu juga. Celetukan-celetukan menteri Perdagangan yang juga peserta konvensi capres Demokrat ini waktu menjadi panel dalam sebuah diskusi pada perhelatan APEC CEO Summit di Nusa Dua, Bali, hari ini (Minggu, 6/10), membuat 1.200 CEO dari 21 negara terbahak. Suasana formal pun menjadi cair, tapi tidak menghilangkan inti pembicaraan.

APEC CEO Summit kemarin resmi dibuka oleh Presiden SBY. Di hari pertama pertemuan, agendanya sangat padat. Dimulai pukul 8.45 pagi, acara baru ditutup pukul 6 sore waktu setempat. Ada lima diskusi dengan pembicara para kepala negara, menteri, dan pimpinan perusahaan top dunia. Mereka antara lain Perdana Menteri Singapura Lee Hsieng Loong, Presiden Chile Sebastian Pinera, Presiden Peru Ollanta Humala, Presiden Filipina Benigno Aquiro, Perdana Menteri New Zealand John Key, Menteri Pedagangan Gita Wirjawan, Menteri Keuangan Chatib Basri, COO FedEx Michael Ducker, dan Wakil Direktur Microsoft bidang Strategi dan Riset eric Rudder.

SBY naik panggung dengan sangat protokoler. Di belakangnya ngintil beberapa pengawal dari Paspampres. Saat sudah di podium, seorang pengawal datang lagi untuk membawakan naskah pidato dan kata mata baca.

Dalam sambutannya yang berbahasa Inggris, Presiden SBY mengupas soal APEC mulai dari tantangan, peluang, dan penting pertumbuhan ekonomi yang inklusif. SBY juga mengusulkan tujuh langkah untuk mendorong kerja sama ekonomi negara-negara APEC. Salah satunya adalah meminta negara-negara APEC melakukan usaha lebih untuk menstimulasi investasi demi mempertahankan pertumbuhan ekonomi APEC sebesar 6,6 persen pada tahun 2013. SBY juga mengundang para CEO peserta APEC Summit untuk berinvestasi di Indonesia.

"Sebagai kepala negara Indonesia, saya mengundang Anda semua untuk meningkatkan peluang bisnis dan investasi di Indonesia," ucapnya.

Gita Wirjawan tampil pada sesi kelima. Dia sepanggung dengan PM New Zealand John Key, Chairman Simitomo Chemical Hiromasa Yopnekura, dan COO FedEx Michael Ducker. Tema yang dibicarakan mengenai perdagangan bebas.

Gita bicara begitu santai. Dengan menggunakan bahasa Inggris yang fasih, dia menyatakan perdagangan bebas masih tabu bagi sebagai kalangan.

"Banyak yang percaya dengan UFO ketimbang perdagangan bebas," celetuknya.

Gerrr, para CEO yang hadir tertawa. UFO yang dimaksud Gita adalah pesawat asing yang diisi para alien seperti yang ada dalam film-film.

Namun, lanjut Gita, bila bisa memberikan argumentasi yang tepat dan meyakinkan, publik pasti percaya dengan manfaat perdagangan bebas. Saat menerangkan tentang pentingnya perdagangan bebas, Gita mengaku selalu memaparkan peningkatan tenaga kerja, pembangunan pabrik baru, dan penyerapan tenaga kerja. Gita pun mengajak pada 21 negara APEC untuk menandatangani perjanjian perdagangan bebas.

Celetukan Gita berlanjut saat ditanya Susan Schwab, utusan khusus perdagangan Amerika yang menjadi moderator acara tersebut, mengenai rencana pertemuan 150 menteri perdagangan dan forum WTO di Bali Desember nanti. Susan menyatakan, pertemuan tersebut akan menjadi beban berat Gita. Namun, Gita menjawabnya dengan enteng.

"Saya katakan ke-150 menteri perdagangan untuk pakai baju rekang kalau perundingan tidak berhasil. Kebetulan Bali pantainya indah,” ucapnya. Gerrr, para peserta tertawa lagi.

Gita juga tidak mau pertemuan 150 menteri perdagangan WTO tersebut selalu disebut perundingan Doha. Karena acaranya di Bali, dia ingin namanya diubah.

"Dobrakan Bali saja," celetuknya lagi yang langsung disambut tawa para peserta lagi.

Gita yakin, pertemuan WTO Desember nanti juga bakal sukses.

"Bercermin dari pertemuan APEC ini, ada optimism tinggi. Jadi, walau Desember nanti mendung atau banyak hujan, kami yakin ada pencerahan," tandasnya.

PM New Zealand John Key sepakat dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengenai pentingnya perdagangan bebas. Menurut John, perdagangan bebas yang penting bukan hanya untuk pedagangan, tapi juga untuk pertukaran informasi antarnegara.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA