Keinginan pemerintah untuk menstabilkan harga daging saat Lebaran sudah gagal. Pasalnya, harga daging bukannya turun malah terus melonjak. Kenaikkan ini tidak sejalan dengan upaya pemerintah yang mengimpor ratusan ton daging sapi untuk menstabilkan harga di pasaran.
“Ini harga daging sapinya naik jadi Rp 120 ribu. Dua sampai sehari jelang Lebaran bakal naik lagi,†ujar pedagang daging Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan Suharno (45), kemarin.
Menurut dia, kenaikkan harga daging ini dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi dari masyarakat menjelang Lebaran. Operasi pasar daging yang dilakukan oleh Bulog belum memberikan dampak untuk menurunkan harga.
Di Pasar Jati Rawasari, Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat harga daging juga masih bertengger di harga Rp 110 ribu – Rp 120 ribu per kg.
Pedagang daging sapi di Pasar Jati Rawasari Sulastri mengatakan, kenaikkan daging sapi lokal ini karena kualitas daging yang baik dan tingginya permintaan menjelang lebaran. “Harga sekarang Rp 110 ribu per kg, ini daging paha belakang sama depan. Padahal, sebelumnya harganya Rp 90 ribu,†kata dia.
Dia juga bilang, untuk daging khas dalam harganya Rp 120 ribu per kg. Menurutnya, untuk daging lokal sulit untukj turun. “ Ini karena masyarakat tidak ada nggak ada yang mau membeli daging impor,†timpalnya.
Karena itu, permintaan daging sapi lokal melonjak tinggi. Biasanya, masyarakat mulai membeli daging sapi untuk stok lebaran. Para pembeli, kata dia, takut kehabisan.
Kata dia, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, pihaknya sampai harus menambah pasokan daging sapinya. Biasanya, hanya menjual daging sapi lokal 10 kg saja per hari, namun menjelang Lebaran ini, dia mampu jual 1 kuintal daging sapi lokal.
Enin, salah satu pembeli daging di Pasar Pondok Labu mengatakan, harga daging yang tembus Rp 120 per kg sangat memberatkannya. Namun, dia terpaksa membelinya untuk menghadapi Lebaran. “Mau tidak mau kita harus beli biarpun mahal,†katanya.
Dia pun mengakui, lebih enjoy membeli daging sapi di pasar tradisional karena lebih segar. Selain itu ia bisa menawar harga ke pedagang. “Tapi sekarang pedagang lagi susah ditawarnya. Mereka tahu orang-orang butuh daging buat Lebaran,†ujarnya.
Kondisi ini berbeda dengan klaim Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan. Menurutnya, harga daging sapi sudah menurun cukup signifikan.
Gita mengaku telah memantau harga daging sapi di Pasar Cipete dan Kebayoran Lama. Berdasarkan pantauannya di kedua pasar tersebut, harga daging sapi rata-rata tinggal Rp 82 ribu per kg. Bahkan, secara nasional, lanjut Gita, harga daging sapi rata-rata telah mencapai harga tersebut.
Gita menambahkan, harga jual sapi dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) juga telah menurun dalam empat minggu terakhir. “3-4 minggu lalu RPH masih jual sapi hidup Rp 38 ribu per kg, kemudian Rp 33 ribu per kg, sekarang Rp 30 ribu per kg,†katanya.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi juga mengaku telah memberikan izin impor sapi potong sebanyak 25 ribu ekor kepada 12 importir dalam rangka meningkatkan pasokan untuk stabilisasi harga daging sapi.
Ditargetkan, 25 ribu sapi potong tersebut telah masuk ke Indonesia seluruhnya pada 18 Agustus mendatang. “Sebanyak 25.000 sudah dikeluarkan sampai 18 Agustus atau akhir bulan lah. Sudah 12 perusahaan (importir),†ujarnya.
Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, sekitar 1000 ton daging impor milik perusahaan tiba pekan ini. Daging yang dimiliki Bulog saat ini, menurut dia, sudah cukup untuk menyambut Lebaran. [Harian Rakyat Merdeka]