Pagi ini, sekitar pukul 9.30 WIB, Hatta langsung tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh setelah mendarat di bandara Malikul Saleh, Lhokseumawe, Aceh Utara.
Hatta datang ke pelabuhan itu bersama Wakil Gubernur NAD, Muzakir Manaf. Hatta juga datang bersama Wakil Ketua MPR, Ahmad Farhan Hamid; Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan; dan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Azwar Abubakar.
Hatta dan rombongan disambut Kepala Pelindo I, Syaiful Anwar, bersama Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Export-Import Aceh , Basri Hasyem.
Kepala Pelindo, Syaiful Anwar, menyatakan, pihaknya sedang mengembangkan pelabuhan Krueng Geukueh jadi pelabuhan peti kemas.
"Crane sudah ada, dua crane. Jadi, ekspor komoditi Aceh tak lagi lewat pelabuhan Belawan, Medan, lagi," kata Syaiful kepada Hatta Rajasa yang menyimak.
Hatta membalas, bahwa intinya dia inginkan ongkos ekspor komoditas khas Aceh turun dan rakyat diuntungkan.
"Kalau harus ke Medan dulu kan tinggi. Pelindo harus segera usulkan itu. Saya akan undang menteri terkait untuk bicarakan," ucap Hatta.
Dia meminta Pelindo bersinergi dengan Pemprov NAD.
"Ucapkan terimakasih pada Pak Wagub-nya (Muzakir Manaf), jangan kepada saya," tegas Hatta.
Hatta tambahkan, dirinya ingin pula kembangkan skala ekonomi yang cukup untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat seluruh Indonesia, termasuk Aceh.
"Karena itu pelabuhan harus
back-up. Percepatan ekonomi Aceh dan Aceh utara arus lewat pelabuhan," ucapnya.
Menjawab pertanyaan wartawan lokal yang mengatakan bahwa pemerintah sudah sering berjanji membangun pelabuhan Krueng Geukueh namun hasilnya selalu tak maksimal, Hatta menjawab tegas.
"Kalau ini gagal, saya tidak akan di sini," tegasnya lagi.
[wid]
BERITA TERKAIT: