Menteri Mari Genjot Industri Fashion Kreatif

Senin, 29 Juli 2013, 08:21 WIB
Menteri Mari  Genjot Industri Fashion Kreatif
Mari Elka Pangestu
rmol news logo Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus menggenjot industri kreatif untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

Salah satu caranya adalah dengan seleksi Reka Baru Desain Indonesia (RBDI) 2013 untuk mencari bakat dan karya desain kreatif anak bangsa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan, salah satu tujuan RBDI adalah menjadi wahana yang dapat memunculkan wajah-wajah baru dalam dunia desain Indonesia untuk meningkatkan daya saing industri kreatif dalam negeri.

Selain itu, program ini juga untuk memberikan kesempatan kepada desainer pemula agar tumbuh dan berkembang secara maksimal.

“Kekayaan tradisi budaya dan kearifan lokal Indonesia adalah salah satu inspirasi utama dari karya desain kita,” kata Mari.

Mari berharap, ajang ini berkontribusi positif terhadap peningkatan desain inovatif Indonesia baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu, program ini juga harus bisa meningkatkan nilai ekonomi melalui komersialisasi dan memberikan multiplier effect kepada masyarakat.

Sebagai salah satu dari 15 industri kreatif yang akan dikelola oleh pemerintah adalah sub sektor fashion. Sektor ini menjadi bagian dari ekonomi kreatif berbasis Media, Desain, dan Iptek (MDI). Bersama sub sektor kuliner, fashion adalah kontributor terbesar sektor ekonomi kreatif.

Angka sementara 2012 mencatat, kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp 164,6 triliun dan menyerap sekitar 3,8 juta tenaga kerja.

Sedangkan sub sektor arsitektur sumbangan terhadap industri kreatif adalah 4,2 persen dengan nilai Rp. 19,9 triliun.

Ketua Pelaksana RBDI Toton Hutomi mengatakan, kegiatan ini tidak untuk mencari pemenang berdasarkan sistem penjurian, tetapi menilai karya dan kreatornya berdasarkan potensi yang dimiliki.

Kegiatan ini untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua lapisan masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dan berkreativitas.

Sebelumnya, Mari mengatakan, ada banyak hambatan dalam upaya pengembangan industri kreatif di Indonesia. Hambatan ini perlu segera diurai karena potensi industri kreatif ini sangat besar.

Sejumlah kendala yang masih ada adalah lemahnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi, belum adanya skema pengembangan industri kreatif, kurangnya aspek pembiayaan, kurangnya akses pelaku industri ke pasar, dan masih lemahnya industri kreatif secara kelembagaan. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA