Dimensy.id
Apollo Solar Panel

HOLTIKULTURA LOKAL

Ismed: Kita Patut Cinta Buah dan Sayur Lokal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Minggu, 27 Januari 2013, 20:50 WIB
Ismed: Kita Patut Cinta Buah dan Sayur Lokal
ismed h putro/ist
rmol news logo Keputusan pemerintah melarang buah impor selama enam bulan dinilai sangat konstruktif untuk mendorong semangat petani lokal. Peraturan Menteri Pertanian 60/2012 dan Peraturan Menteri Perdagangan 30/ 2012 tentang impor komoditi hortikultura itu patut diapresiasi.

"DPN HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) menyambut positif kebijakan pemerintah yang berpihak pada kepentingan petani Indonesia. Untuk masa yang akan datang diharapkan lebih banyak kebijakan yang berpihak pada nasib petani dan kepentingan nasional," ujar Ketua Bidang Perdagangan DPN HKTI, Ismed Hasan Putro, dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online malam ini (Minggu, 27/1).

Menurut Ismed yang juga Direktur Utama PT. RNI, ini adalah saat yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan hortikultura di dalam negeri.

"Sebagai bangsa kita patut cinta dan menyukai sayur dan buah lokal. Belajarlah pada bangsa Jepang dan Korea Selatan yang sangat bangga dengan produk dan hasil bumi sendiri," kata dia lagi.

Di sisi lain, Ismed juga menyayangkan sikap Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) yang keberatan dengan peraturan itu. Sikap ini dianggap Ismed berbau "teror".

Sikap pragmatis dan kepentinag bisnis, menurut hematnya, jangan sampai mengabaikan semangat bangsa untuk mandiri dengan mengurangi impor. Bercermin pada realitas dan fenomena global, lazim jika pemerintah juga berpihak pada patani dan kepentingan nasional.

Ismed juga menyampaikan sejumlah pertanyaan terkait peraturan dua Kementerian itu.

"Dapatkah Permentan dan Permendag itu diimpelamtasikan secara konsisten dengan melibatkan instrumen negara atau aparat hukum yang terkait? Bisakah dijaga agar dalam pelaksanaannya tidak ada pengkhianatan dan kepentingan pragmatis?" antara lain tanya Ismed. [guh] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA