DSSP Power Raih Pinjaman China Development Bank (CDB) 318 Juta Dolar AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 04 Desember 2012, 15:45 WIB
rmol news logo PT DSSP Power Sumsel (DSSP) selaku anak usaha PT Sinar Mas Energy and Infrastructure (DSS), meraih pinjaman senilai 318 juta dolar AS dari China Development Bank (CDB).

Pinjaman ini akan digunakan pembangunan listrik mulut tambang berkapasitas 2x150 Mega Watt (MW) di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

"Dana sebesar 318 juta dolar AS akan digunakan membeli mesin dan peralatan dari China National Electric Engineering Co. Ltd," kata Director & Corporate Secretary DSS, Hermawan Tarjono, pada acara penandatanganan kesepakatan pinjaman dari CDB di Jakarta, Selasa (4/12).

Menurutnya nilai investasi keseluruhan proyek pembangunan listrik mulut tambang berkapasitas 2x150 MW mencapai lebih dari 400 juta dolar AS dan akan beroperasi pada 2015.

Proyek pembangunan listrik mulut tambang berkapasitas 2x150 MW itu, merupakan bentuk dukungan sektor industri kepada pemerintah.

Proyek ini untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di penjuru nusantara dan tertuang dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2010-2019.

"Proyek di Sumatera Selatan ini merupakan proyek Independent Power Producer (IPP) pertama milik DSS yang akan memasok kebutuhan listrik PLN melalui skema 'build, own, operate and transfer' (BOOT) selama 25 tahun berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik yang ditandatangani pada 3 November 2011," paparnya.

DSS, lanjut Hermawan, sebagai perusahaan induk DSSP pada tahun lalu berhasil mencatatkan perolehan pendapatan 591 juta dolar AS, meningkat 62 persen dibandingkan 2010.

"Proyek ini menjadi awal komitmen kami dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik nasional yang terus bertambah seiring dinamika perekonomian dan sosial yang semakin meningkat," terangnya.

Sedangkan Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, menyebutkan bahwa sejak 2006, jumlah komitmen pendanaan CDB di Indonesia mencapai 6 miliar dolar AS dan 2,2 miliar dolar AS sudah terealisasi.

"Kesepakatan dengan CDB semakin memperkuat hubungan yang telah berlangsung dan sejalan dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan mendukung program hilirisasi industri nasional," pungkasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA