Melalui jurubicara keluarga Bakrie, Chris Fong, Grup Bakrie meminta Nat Rotschild, pasangannya, untuk mengembalikan semua yang telah diberikan Grup Bakrie dalam dua setengah tahun terakhir.
"Proposal kami adalah meminta kembali saham Bumi Tbk dan kami juga akan mengembalikan seluruh saham Bumi Plc dengan harga pasar. Kalaupun ada perbedaan nilai kami siap untuk membayar asal struktur Bumi Tbk kembali seperti awalnya," kata Chris Fong dalam pernyataan tertulis yang diterima wartawan, hari ini.
Benar-benar seperti keputusan minta cerai, keputusan Grup Bakrie didasarkan oleh perlakuan yang semena-mena dari Nat Rothschild sejak awal kerjasama di akhir tahun 2009. Menurut sumber dari pihak Nat yang mengikuti jalannya rapat, kubu Nat agak terkejut dengan proposal ini karena awalnya menyangka saham Bumi Plc milik Grup Bakrie masih "nyangkut" dijaminkan di pihak kreditur.
"Agak mengejutkan memang. Pihak Bakrie menyatakan bahwa kerjasama di Bumi Plc justru merugikan pemegang saham Bumi Tbk yang lain. Argumennya, faktor-faktor yang membuat saham Bumi Plc jatuh adalah faktor eksternal di luar kendali Grup Bakrie," kata sumber tersebut.
Faktor-faktor tersebut antara lain krisis Eropa, dilanjutkan dengan indikasi Nat Rotschild sengaja mengerek turun saham Bumi Plc dengan mengirimkan surat ke Financial Times, serta pengumuman aneh Bumi Plc akhir-akhir ini mengenai investigasi terhadap Bumi Tbk.
"Berarti nasib Bumi Plc ada di tangan Samin Tan dan Grup Recapital. Kalau mereka minta cerai juga maka Bumi Plc tidak ada nilainya," kata salah satu analis pasar modal yang tidak mau disebutkan namanya.
Sumber itu juga mengatakan bahwa Nat Rothschild diminta mengembalikan "founders bonus" senilai ratusan juta poundsterling yang pernah ia dapatkan di awal kerjasama kepada Bumi Plc. Lagi-lagi ibarat perceraian yang sangat emosional, Nat memang tidak usah bayar ganti rugi kepada Grup Bakrie yang terlanjur kecewa, asalkan "emas kawin"-nya dikembalikan.
[ald]
BERITA TERKAIT: