RMOL. Pemerintah mengaloÂkaÂsikan anggaran sekitar Rp 2 triliun untuk program peÂngemÂÂbangan bahan bakar gas (BBG) tahun ini.
Dirjen Migas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita H Legowo meÂngatakan, dana tersebut seÂbagian besar untuk belanja infrastruktur BBG dan lainÂnya seperti alat konverter dan sosialisasi.
Menurut dia, dana tersebut tidak masuk pos anggaran kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang disiapkan Rp 30,6 triliun.
“Kami harapkan anggaran ini makin mengembangkan bisnis BBG,†kata Evita.
Evita juga mengatakan, harÂga BBG jenis terkompresi (comÂpressed natural gas/CNG) yang Rp 3.100 per liter setara premiÂum (LSP) beÂlum menarik bagi investor kalau mesti mengemÂbangkan infrastrukturnya.
“Karenanya sedang dipikirÂkan, pemerintah memberikan infrastrukturnya, tapi harga gasnya tidak naik,†ujarnya.
Pertamina sebelumnya meÂngaÂtakan, harga Rp 3.100 per LSP belum ekonomis.
Menurut Evita, pemerintah dan DPR telah sepakat memÂberikan dana subsidi BBG jeÂnis cair (liquified gas for veÂhicles/LGV) Rp 1.500 per LSP.
Dia menganggap, saat ini harga LGV jenis vigas yang diÂjual Pertamina Rp 3.600 per LSP, sementara harga keekoÂnoÂmian sudah Rp 7.000 per LSP.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Widjajono PartowiÂdagÂdo mengatakan, pemerinÂtah akan menaikkan harga BBG menÂjadi Rp 4.100 per LSP seÂtelah kenaikan harga BBM yang direncanakan 1 April 2012.
Menurut dia, bisnis CNG tiÂdak akan berkembang atau meÂnarik bagi investor kalau diharÂgai hanya Rp 3.100 per LSP. SeÂmentara konsumen tidak terÂtarik memakai CNG kalau harÂganya Rp 4.100 per LSP atau hanya berselisih Rp 400 dengan premium subsidi Rp 4.500 per liter.
“Jadi, harga premium mesti dinaikkan dulu jadi Rp 6.000 per liter, baru BBG jadi Rp 4.100 per LSP,†kata Widjajono.
Ia menambahkan, pengemÂbangan infrastruktur gas akan berÂjalan seiring kenaikan harÂga BBG. Pemerintah juga teÂngah menyusun Peraturan PreÂsiden (Perpres) yang mengatur pengembangan BBG.
Aturan tersebut ditargetkan terbit akhir Maret 2012. SeÂkaÂrang Pertamina sudah mengÂoperasikan enam stasiun CNG dan 10 SPBU LGV. [Harian Rakyat Merdeka]
BERIKUTNYA >
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.