Berita

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan/Net

Nusantara

Apa Alat Ukur Novel Baswedan Sebut 75 Pegawai KPK Yang TMS Berintegritas Tinggi?

MINGGU, 16 MEI 2021 | 12:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang menyebut tes wawasan kebangsaan (TWK) adalah alat untuk menyingkirkan 75 pegawai yang kritis dan berintegritas, mendapat kritikan dari pakar komunikasi.

Pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mempertanyakan klaim Novel yang seolah menyebut 75 pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat (TMS) tes wawasan kebangsaan (TWK) adalah orang berintegritas tinggi.

Baca: Bagi Novel Baswedan, TWK Alat Untuk Singkirkan 75 Pegawai KPK Kritis Dan Berintegritas

Pertanyaan Emrus mengerucut pada alat ukur Novel, sehingga bisa menyebut bahwa 75 orang itu disebut berintegritas dan seolah harus disingkirkan. Sementara di satu sisi, Novel tidak ikut mengomentari integritas 96 persen pegawai lainnya yang memenuhi syarat (MS) TWK.

"Ukuran berintegritas itu apa? Menurut saya, setiap manusia berintegritas. Termasuk yang 75 itu juga berintegritas, yang lolos 1.247 juga berintegritas. Jadi setiap manusia kalau mau jujur itu berintegritas,” tuturnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/5).

“Hanya persoalannya, gradasi integritasnya. Ada yang tinggi, ada yang sedang, dan ada yang rendah. Tapi kalau sama sekali tak berintegritas, tidak ada itu," tekannya.

Soal integritas, Emrus lantas menyinggung kasus pegawai KPK yang kedapatan mencuri barang bukti emas batangan yang disita. Kasus ini sendiri baru terungkap di era kepemimpinan Firli Bahuri dan bukan tidak mungkin merupakan fenomena gunung es.

"Nah pertanyaan kritis kita terkait integritas yang disampaikan oleh kawan kita ini (Novel). Apakah mereka menjamin integritas 75 orang ini tinggi semua? Adakah yang mencuri barang bukti? Ada nggak yang kemarin terkait dengan Walikota Tanjungbalai?” tanyanya.

Atas alasan itu, Emrus menilai bahwa tidak seharusnya Novel menyimpulkan bahwa dirinya dan orang lain beri

Sehingga kata Emrus, Novel seharusnya tidak menyimpulkan siapa pegawai yang berintegritas. Apalagi, berdasarkan pemberitaan yang beredar, Novel turut disebut TMS bersama 74 pegawai lainnya.

"Bahkan ada yang berpendapat bahwa penonaktifan pegawai yang TMS adalah menunjukkan tidak berintegritas pimpinan. Nah, itu namanya menurut saya sangat sangat tidak akademis," kata Emrus.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya