Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Polisi Meksiko Tangkap Bos Kartel Diduga Pelaku Pembantaian Sembilan Wanita Dan Anak Komunitas Mormon

RABU, 25 NOVEMBER 2020 | 10:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan keamanan Meksiko menangkap Roberto Gonzalez Montes bos kartel narkoba lokal yang diduga terlibat dalam pembunuhan sembilan wanita dan anak-anak dari komunitas Mormon pada November 2019, meningkatkan harapan bagi kerabat korban pada penjelasaan kenapa peristiwa mengerikan itu bisa terjadi.

Gonzales, yang dijuluki El Mudo (Si Bisu) atau El 32, ditahan Senin (23/11) malam waktu setempat, dalam sebuah operasi yang dilakukan oleh kantor kejaksaan federal dan anggota angkatan darat dan laut, menurut surat kabar Ciudad Juarez El Diario de Juarez.

Adrian LeBaron, yang putrinya Rhonita Miller dan anak kembarnya yang berusia delapan bulan dibunuh dalam serangan itu, mengonfirmasi penangkapan itu di Twitter.

"Ini adalah langkah untuk mengetahui kebenaran tentang siapa yang membunuh anak-anak saya," cuitnya, seperti dikutip dari The Guardian, Rabu (25/11).

Dia juga mengidentifikasi Gonzalez sebagai pemimpin seksi kartel La Linea (Nuevo) Casas Grandes - sebuah kota di negara bagian Chihuahua dekat perbatasan AS dengan New Mexico.

Dua orang lainnya ikut ditahan bersama El Mudo.

La Linea dianggap sebagai sayap bersenjata kartel Juarez dan dituduh menjalankan pemerasan di wilayah tersebut, di antara kegiatan ilegal lainnya.

Dalam pesan WhatsApp, Julian LeBaron, seorang kerabat korban, menggambarkan El Mudo sebagai orang kartel dengan peringkat tertinggi di organisasi.

“Orang ini dianggap sebagai anjing kartel teratas, penegak tertinggi Kartel Juarez di wilayah kami, yang merupakan wilayah barat laut (Chihuahua])" katanya.

"Jadi ini masalah yang cukup besar secara lokal," lanjutnya.

Meskipun terjadi di negara yang telah lama mengalami kekerasan, pembantaian tiga wanita dan enam anak pada tanggal 4 November saat mereka menempuh jalan yang sepi melalui Pegunungan Sierra Madre mengejutkan banyak orang Meksiko - paling tidak karena tampaknya tidak ada penjelasan pasti mengenai pertumpahan darah tersebut.

Pembantaian itu memicu tanggapan marah dari Donald Trump, yang mengancam akan menunjuk kartel narkoba Meksiko sebagai organisasi teror.

Ini juga menyoroti keluarga fundamentalis Mormon di barat laut Meksiko, yang nenek moyangnya pindah pada akhir abad ke-19 untuk menghindari undang-undang poligami AS. Komunitas yang terjalin erat telah menjadi terkenal di Meksiko karena melawan upaya penculikan dan pemerasan.

Semua korban adalah warga negara ganda AS-Meksiko, status yang menurut Julian LeBaron memungkinkan mereka untuk berbicara secara terbuka menentang kejahatan terorganisir di Meksiko.

Presiden Meksiko, Andrés Manuel Lopez Obrador, telah bertemu dengan keluarga tersebut dan melakukan perjalanan dua kali ke Bavispe - kotamadya di negara bagian Sonora tempat kejahatan dilakukan. Presiden meresmikan pos penjaga nasional di sana pada bulan Oktober.

"Penyelidik AS, termasuk FBI, telah terlibat dalam penyelidikan tersebut," kata Julian LeBaron.

"Secara resmi, kami diberi tahu bahwa dua kartel sedang melakukan adu mulut dan sepupu saya kebetulan lewat. Tapi ada banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan mudah-mudahan kami bisa menjawabnya pada akhirnya,” kata LeBaron.

"Mereka memberi tahu kami bahwa lebih dari 100 orang berpartisipasi dalam pembantaian itu," ungkapnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya