Berita

Cawapres pilihan Joe Biden, Kamala Harris/Net

Dunia

Pengamat: Pilihan Biden Tentang Kamala Harris Sebagai Cawapres Tidak Mengurangi Retorika anti-China

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 15:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Calon Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada akhirnya memilih Kamala Harris sebagai pendampingnya sebagai langkah nyata Biden untuk memenangkan pemilih sayap kiri dan kulit hitam. Namun bagi hubungan AS-China nampaknya ini tidak akan mengubah banyak hal.

Pengamat China memandang penunjukan senator Kamala Harris oleh calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden sebagai langkah untuk menggunakan latar belakang calon wakil presiden wanita kulit hitam pertama untuk membantunya menggulingkan Presiden Donald Trump yang saat ini sedang berkuasa. Tetapi berdasarkan sikap keras Harris sebelumnya pada masalah terkait China, pencalonannya tidak akan membantu mengakhiri permainan kartu China oleh kedua pihak.

Biden mengumumkan berita itu pada hari Selasa (11/8) mengakhiri spekulasi berminggu-minggu tentang siapa pasangannya dalam pemilihan AS November.

Senator California berusia 55 tahun itu adalah wanita kulit hitam pertama yang mendapat tiket utama presiden dalam sejarah AS. Pengamat China mencatat bahwa pencalonannya merupakan langkah nyata Biden untuk memenangkan pemilih sayap kiri dan kulit hitam, karena kerusuhan sosial atas ketidakadilan rasial terhadap orang kulit hitam Amerika telah mengguncang negara itu selama berbulan-bulan.

Harris pernah menjuluki dirinya dengan nama China, He Jinli, yang diterjemahkan menjadi "rumit dan indah," sedangkan nama belakangnya berarti "merayakan". Tetapi ini tidak boleh disalahartikan sebagai niat baik terhadap China. Ia dikenal sebagai senator yang vocal mengkritik China pada berbagai masalah, termasuk Xinjiang dan Hong Kong.

Dia mengkritik China pada tahun 2019 tentang  apa yang disebutnya "kamp pendidikan ulang" di Xinjiang, dan mengatakan China gagal untuk "menghormati hak dan otonomi rakyat Hong Kong" dan bahwa pemerintah Hong Kong menggunakan kekerasan yang berlebihan terhadap pemrotes damai, mengacu pada kerusuhan yang telah melanda kota itu selama berbulan-bulan pada 2019 lalu.

Serangan terbarunya terhadap China termasuk menulis surat kepada Senator AS Kirsten Gillibrand mendesak pemerintahan Trump untuk menanggapi penyelidikan AP yang "mengkhawatirkan" yang mengklaim bahwa pemerintah China mengambil tindakan untuk memangkas kelahiran tarif di antara orang Uygur dan minoritas lainnya.

Harris bersama-sama meluncurkan Undang-Undang Kebijakan Hak Asasi Manusia Uyghur pada 2019, dan mendesak beberapa badan investigasi AS untuk menyelidiki dugaan penindasan China terhadap Uygur.

Pada Oktober 2019, dia mengumumkan dukungannya untuk Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong.

"Pencalonan Harris hanya akan menambah bahan bakar permainan kompetitif kedua partai atas kartu China, dan untuk bertindak keras terhadap China selama kampanye pemilihan mereka," kata Zhang Tengjun, asisten peneliti di Institut Studi Internasional China, seperti dikutip dari GT, Rabu (12/8).

Pengamat tersebut mengatakan bahwa berdasarkan tanggapan positif terhadap keputusan Biden, tim Trump dapat meningkatkan antagonisme "irasional" terhadap China selama beberapa bulan ke depan, hanya untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dan upaya untuk menyelamatkan kampanyenya yang menurun.

Trump sendiri mengatakan dia "sedikit terkejut" bahwa Biden memilih Harris sebagai cawapresnya, dengan mengatakan dia "jahat"

"Saya pikir dia yang paling kejam, paling mengerikan, paling tidak hormat dari siapa pun di Senat AS," kata Trump.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya