Berita

Maskapai Cathay Pacific/Net

Dunia

Setengah Tahun Dihantam Covid-19, Cathay Pacific Kehilangan Rp 18,8 Triliun

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 13:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pandemik Covid-19 sudah meluluhlantahkan industri penerbangan dunia. Untuk paruh pertama tahun ini saja, Cathay Pacific melaporkan penurunan pendapatan hingga 9,9 miliar dolar HK atau setara dengan Rp 18,8 triliun (Rp 1.900/dolar HK).

Laporan maskapai pembawa bendera Hong Kong tersebut menunjukkan betapa parahnya pandemik Covid-19 menghancurkan sektor penerbangan.

"Enam bulan pertama 2020 adalah yang paling menantang yang dihadapi Cathay Pacific Group dalam lebih dari 70 tahun sejarahnya," ungkap Ketua Cathay Pacific, Patrick Healy, seperti dikutip CNA pada Rabu (12/8).

"Krisis kesehatan global telah menghancurkan industri perjalanan dan masa depan tetap sangat tidak pasti, dengan sebagian besar analis memprediksi akan memakan waktu bertahun-tahun untuk pulih ke tingkat sebelum krisis," sambungnya.

Mengutip Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), Healy mengatakan, perjalanan global tidak akan bisa mencapai tingkat pra-pandemik sampai setidaknya hingga 2024.

Untuk Cathay dan maskapai Asia Pasifik sendiri kemungkinan akan terpuruk lebih lama jika melihat ketegangan yang terus meningkat antara Amerika Serikat dan China sebagai dua kekuatan ekonomi terbesar dunia.

"Dengan resesi global yang membayangi dan ketegangan geopolitik yang meningkat, perdagangan kemungkinan akan berada di bawah tekanan yang signifikan," paparnya.

"Diprediksi akan berdampak negatif pada perjalanan udara dan permintaan kargo," terangnya.

Berdasarkan laporan dari Cathay, terjadi penurunan pendapatan hingga 48,3 persen menjadi 27,7 miliar dolar HK atau Rp 52,7 triliun dalam enam bulan pertama yang berakhir pada 30 Juni.

Angka tersebut cukup baik karena adanya peningkatan permintaan khusus kargo hingga 44,1 persen.

Cathay mengungkap, pihaknya hanya membawa 4,4 juta penumpang dalam enam bulan pertama 2020, turun 76 persen dari tahun sebelumnya untuk periode yang sama.

Kondisi terparah terjadi pada puncak kuncian global April dan Mei. Ketika itu, semua armada Cathay rata-rata hanya menerbangkan 500 penumpang per hari.

Guna mengontrol keuangan, pada awal Agustus, Cathay sudah menawarkan skema pensiun sukarela kepada para pilot yang berbasis di Hong Kong.

Selain itu, maskapai juga sudah mengambil langkah-langkah jangka pendek lainnya termasuk pemotongan gaji eksekutif dan dua putaran skema cuti khusus sukarela.

Bulan lalu, Cathay mengatakan telah mengurangi pengeluaran tunai bulanannya menjadi sekitar 1,5 miliar dolar HK atau Rp 2,8 triliun dari 2,5 miliar dolar HK atau Rp 4,7 triliun dengan tetap mempertahankan jadwal terbang yang minimal.

Pemerintah Hong Kong dan pemegang saham juga telah membantu dengan memberikan paket bantuan senilai 5 miliar dolar AS atau setara Rp 7,4 triliun (Rp 14.800/dolar AS).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya