Berita

(Kanan) Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan (kiri) Wakil Perdana Menteri Benny Gantz/Net

Dunia

Pemerintahan Persatuan Netanyahu-Gantz Mulai Rapuh, Israel Terancam Krisis Lagi

RABU, 12 AGUSTUS 2020 | 10:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pemerintahan persatuan yang dibentuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan saingannya, Benny Gantz mulai terasa semakin rapuh. Padahal, pemerintahan "darurat" tersebut baru terbentuk sekitar tiga bulan lalu.

Netanyahu dan Gantz yang merupakan rival dalam tiga kali pemilihan umum tanpa hasil yang menentukan akhirnya berkoalisi untuk menghentikan krisis politik agar fokus pada penanganan wabah Covid-19.

Namun begitu, pada kenyataannya, wabah Covid-19 dan dampak ekonomi serta protes tak berkesudahan yang menghantui Israel membuat koalisi tersebut semakin beradu paham.

Rendahnya kepercayaan satu sama lain membuat keduanya kerap berselisih. Bahkan, kesepakatan anggaran pun belum dirampungkan, sementara rapat kabinet pada pekan ini dibatalkan.

Parlemen Israel, Knesset, akhirnya menetapkan tenggat waktu 25 Agustus bagi pemerintahan persatuan tersebut mencapai kompromi. Dan bilamana ada kesepakatan pun, semakin sedikit peluang pemerintahan Netanyahu dan Gantz bisa bertahan tanpa bentrokan.

“Yang jelas, meski pemilu ditunda, ini tinggal soal waktu. Dalam dua bulan lagi akan ditemukan alasan baru, dan kami akan sekali lagi berada dalam krisis yang sama," ujar seorang kolumnis Sima Kadmon di harian Yediot Ahronot, melansir Arab News, Selasa (11/8).

Para kritikus mengatakan, Netanyahu saat ini lebih fokus pada persidangan korupsinya, alih-alih mengatasi masalah negara. Dengan jeratan kasus berat tersebut, sulit bagi Netanyahu untuk menyerahkan jabatannya kepada Gantz tahun depan, seperti yang telah disepakati keduanya.

Bahkan saat ini Netanyahu berusaha untuk mengamankan jabatannya dengan mencoba memikat para pembelot dari Partai Biru dan Putih yang dipimpin oleh Gantz. Netanyahu berusaha untuk mengamankan mayoritas parlemen yang tipis untuk mencegah pemilihan ulang tahun ini.

Kasus korupsinya juga membuat dukungan kepada Netanyahu turun drastis. Gelombang protes agar Netanyahu turun dari jabatannya terus digaungkan oleh penduduk Israel.

Bukan hanya Netanyahu, Gantz yang saat ini menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan juga mengalami penurunan dukungan. Ia juga mengaku tidak menginginkan pemilihan ulang.

"Siapa pun yang mencintai negara Israel tidak akan membawanya ke pemilihan saat ini," kata Gantz, Senin.

Dalam berbagai proposal, Netanyahu dan Gantz memiliki pandangan yang berbeda. Sementara Gantz bersimpati dengan para demonstran, Netanyahu mengecam mereka sebagai radikal dan anarkis yang melakukan kampanye penghasutan terhadap dia dan keluarganya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya