Berita

Aksi Unjuk Rasa yang pecah menjadi keributan pasca pengumuman pemilihan/Net

Dunia

Gedung Putih Ingatkan Presiden Belarus Agar Tidak Gunakan Kekerasan Kepada Pengunjuk Rasa

SELASA, 11 AGUSTUS 2020 | 16:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat merasa prihatin dengan aksi unjuk rasa yang mewarnai pemilihan umum di Belarusia. Gedung Putih pun mengeluarkan seruan agar pemerintah Belarusia dapat menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan dalam menangani para demonstran.

"Kami sangat prihatin dengan situasi pasca pemilihan presiden Belarusia," kata sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany saat briefing dengan media, seperti dikutip dari Independent, Selasa (11/8).

Seruan itu dikeluarkan kurang dari sebulan setelah Donald Trump mengerahkan pasukan agen federal ke Portland untuk memukul balik pengunjuk rasa di dekat gedung pengadilan federal.


“Pembatasan yang ketat pada akses surat suara untuk kandidat, larangan pemantau independen lokal dan tempat pemungutan suara, intimidasi terhadap kandidat oposisi dan kemudian penahanan terhadap pengunjuk rasa dan jurnalis. Kami mendesak pemerintah Belarusia untuk menghormati hak untuk berkumpul secara damai dan menahan diri dari penggunaan kekerasan," ujar McEnany.

Komisi Pemilihan Umum mengumumkan kemenangan Alexandr Lukashenko yang meraih lebih dari 80 persen suara, sementara penantang oposisi Sviatlana Tsikhanouskaya mendapat 10 persen. Namun, Tsikhanouskaya menolak hasil resmi itu dengan mengatakannya hasil itu penuh kecurangan dan menuntut penghitungan ulang.

Kerusuhan pecah beberapa jam setelah hasil pemilihan diumumkan. Sedikitnya enam orang terluka dan beberapa ditahan pada Minggu (9/8) ketika polisi  membubarkan aksi yang semakin memanas.

Hal senada juga disampaikan oleh Prancis.

"Kami prihatin dengan apa yang kami saksikan, kekerasan terhadap warga Belarusia yang berdemonstrasi setelah penutupan tempat pemungutan suara," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya