Berita

Arab Saudi membatasi jemaah haji untuk menghindari penyebaran meluas infeksi Covid-19/Net

Dunia

Batasi Haji Karena Covid-19, Berapa Kerugian Arab Saudi?

SENIN, 27 JULI 2020 | 12:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Arab Saudi telah membatasi jumlah jamaah haji untuk tahun ini menjadi 10 ribu, dari yang biasanya setiap tahun mencapai 2,5 juta. Sudah barang tentu keputusan berat tersebut mempengaruhi ekonomi Arab Saudi yang selama ini ditopang dari haji, umrah, dan minyak.

Sektor unggulan Arab Saudi tampaknya sangat terdampak. Sejak banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan karena pandemik Covid-19, harga minyak dunia turun drastis.

Dimuat TRT World, setiap tahunnya, pendapatan minyak Arab Saudi menyumbang 42 persen dari PDB. Namun angka tersebut menyusut dengan anjloknya harga minyak dan permintaan di pasar dunia.


Hal tersebut diperparah dengan keputusan Arab Saudi yang terpaksa menangguhkan umrah dan membatasi haji.

Melansir AFP, setiap tahunnya, Arab Saudi menghasilkan sekitar 12 miliar dolar AS dari haji. Pada 2014, total pendapatan umrah dan haji mencapai 18,6 miliar dolar AS atau sekitar 10 persen dari pendapatan non-minyak Arab Saudi.

Haji selama ini dianggap sebagai sumber pendapatan yang tidak akan pernah padam. Itulah yang membuat Mekah melakukan konstruksi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir. Membangun pusat perbelanjaan, apartemen, hingga hotel-hotel mewah dengan pemandangan Kabah.

Sayangnya, sebagian besar bangunan tersebut kosong sejak pandemik melanda.

Dengan kondisi keuangan yang mundur, Arab Saudi harus melakukan langkah-langkah penghematan, termasuk tiga kali lipat pajak pertambahan nilai dan pemotongan tunjangan pegawai negeri sipil. Banyak juga bisnis yang terpaksa mengambil langkah PHK besar-besaran, penundaan gaji, dan pemotongan upah.

"Membatasi haji tahun ini akan memakan biaya yang substansial bagi Saudi tetapi dapat diatasi oleh perekonomiannya," ujar peneliti Group Eurasia, Sofia Meranto.

"Melihat latar belakang tingkat infeksi harian masih tinggi, pemerintah memprioritaskan perawatan kesehatan di atas biaya ekonomi jangka pendek, berhadap bisa menutup kerugian pada musim haji berikutnya," sambungnya.

Data dari Worldometers pada Senin (27/7) menunjukkan, Arab Saudi telah mengonfirmasi sebanyak 266.941 kasus Covid-19 dengan 2.733 kematian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya