Pelelangan alutsista bekas pakai yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan Jepang/Net
Kondisi keuangan yang tidak bagus karena pandemik Covid-19 membuat Jepang harus mengumpulkan dana dengan melelang alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang sudah tidak terpakai.
Kementerian Pertahanan, melalui Badan Akuisisi, Teknologi, dan Logistik, untuk pertama kalinya menggelar lelang alutsista pada Minggu (26/7).
"Kami telah menjual (peralatan semacam itu) sebagai besi tua, tetapi jika pihak berkepentingan mengklaim mereka dan mereka membelinya, itu akan membunuh dua burung dengan satu batu," ujar Menteri Pertahanan Taro Kono dalam pembukaan lelang seperti dikutip
Japan Times.
Barang-barang yang dilelang adalah peralatan Pasukan Bela Diri Jepang (SDF), seperti helm pilot tempur, setir kapal latih Yamayuki, masker oksigen, dan lainnya. Hasil lelang tersebut mencapai 5,82 juta yen atau setara dengan Rp 803 juta (Rp 138/yen), tidak termasuk pajak.
Angka tersebut cukup mengesankan karena bertambah hampir 10 kali lipat dari penawaran awal. Misalnya saja setir kapal yang terjual 520 ribu yen dari penawaran awal 20 ribu yen.
"Barang-barang terjual lebih dari yang saya perkirakan," ujar Kono sembari mengatakan hasil penjualan akan dikonsultasikan dengan Kementerian Keuangan untuk meningkatkan kondisi hidup dan kerja personel SDF.
Totalnya, ada 450 peserta lelang yang dipilih dari 590 pelamar. Namun karena pandemik Covid-19, hanya ada 176 orang yang hadir.
Kono mengatakan, pihaknya akan terus mengadakan lelang, baik secara langsung maupun online.
Selama ini, mengutip
Sputnik, Jepang telah menganggarkan dana pertahanannya sebesar 50 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 730 triliun.