Berita

Ilustrasi daun tembakau/Ist

Jaya Suprana

Khasiat Daun Tembakau

RABU, 13 MEI 2020 | 21:02 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

SEBELUMNYA saya mohon maaf kepada para penganut gerakan anti rokok dan Kementerian Kesehatan karena naskah ini saya tulis berdasar artikel berjudul “An Unexpected Ally” dengan sub-judul “Covid-19 and smoking”  majalah The Economist rubrik Science & Technology edisi 2 Mei 2020.

Artikel kontroversial tersebut memang rawan ditafsirkan sebagai gerakan pro rokok.

Minoritas

Terberitakan bahwa hanya 5% dari 482 pasien positif Corona yang dirawat di rumah sakit Pitie-Salpetriere, Paris sejak 28 Februari sampai dengan 9 April 2020 yang merupakan perokok harian. Rasio antara perokok dan bukan perokok di rumah sakit perawat pasien positif Covid-19 di Amerika Serikat, China dan Prancis saling beda satu dengan lainnya, namun semua sama dalam hal pernyataan bahwa para perokok justru merupakan minoritas pasien positif Corona yang dirawat di rumah sakit.

Maka beberapa pihak mengambil kesimpulan bahwa pasti “ada sesuatu” pada metabolisme ragawi para perokok sehingga tanpa disadari mereka memiliki daya tahan tubuh yang cocok untuk menangkal serangan virus Corona merusak kesehatan bahkan membinasakan manusia yang dihinggapinya.

Peradaban

Sebagai insan awam saya tidak berani melibatkan diri ke dalam polemik tentang pemberitaan The Economist yang memang kontroversial tersebut. Namun sebagai pembelajar peradaban umat manusia, saya sudah pernah menulis sebuah naskah tentang sejarah rokok dipandang dengan lensa kebudayaan.

Semula perilaku menghirup asap daun tembakau merupakan bagian melekat  pada kehidupan sosio-kultural masyarakat pribumi benua Amerika yang keliru disebut sebagai “Indian” gegara Columbus keliru menganggap dirinya mendarat di India pada tahun 1492. Masyarakat pribumi Amerika Utara memiliki tradisi ritual sosial saling menghirup asap daun tembakau yang dibakar kemudian secara bergilir dihirup bukan melalui mulut tetapi hidung.

Ritual silaturrahim itu merupakan ungkapan persahabatan dan persaudaraan antara sesama penghirup asap tembakau. Kemudian Columbus memperkenalkan tradisi menghisap asap daun tembakau ke Eropa yang dipopularkan oleh Sir Walter Ralleigh sebagai rokok dengan asap dihirup lewat mulut yang kemudian lebih berkembang sebagai hiburan personal ketimbang ritual keakraban sosial antar sesama manusia.

Jamu

Berdasarkan keyakinan seorang pembelajar ramuan jamu, saya meyakini bahwa daun tembakau sebagai bagian dari tumbuh-tumbuhan pasti memiliki daya khasiat tertentu yang sebenarnya perlu diteliti lebih jauh. Sayang upaya penelitian khasiat daun tembakau terkendala secara sistematis dan masif akibat gerakan anti rokok. Yang saya harapkan diteliti sebenarnya bukan khasiat rokok namun khasiat daun tembakau sebagai ramuan jamu.

Layak diyakini bahwa Yang Maha Kuasa menciptakan tumbuh-tumbuhan termasuk tembakau yang pasti mengandung daya guna untuk menjaga dan membina kesehatan manusia. Maka besar harapan saya bahwa pemberitaan The Economist tentang para perokok sebagai minoritas pasien positif Corona dapat menjadi indikasi untuk lebih lebar membuka pintu gerbang penelitian secara lebih luas dan mendalam tentang khasiat daun tembakau demi memperkuat daya tahan tubuh manusia terhadap beranekaragam penyakit.

Bukan mustahil apabila didayunakan secara tepat-sasaran dan tepat-guna maka daun tembakau dapat membantu perjuangan umat manusia melawan beranekaragam penyakit termasuk penyakit saluran pernafasan akibat virus Corona.

Penulis adalah pembelajar peradaban serta pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Partisipasi Pemilih Rendah karena Pilkada 2024 Digelar Serentak?

Minggu, 01 Desember 2024 | 00:09

Kinerja Sektor Manufaktur Lamban, Ekonomi India hanya Tumbuh 5,4 Persen

Sabtu, 30 November 2024 | 23:45

Pertempuran Sengit di Aleppo Kembali Meletus, Puluhan Tentara Suriah Tewas Diserang Pemberontak

Sabtu, 30 November 2024 | 23:43

Sudutkan Netralitas Polri, Deddy Sitorus Kena Sentil soal Harun Masiku

Sabtu, 30 November 2024 | 23:39

Jepang akan Kucurkan Anggaran Tambahan 92 Miliar Dolar AS

Sabtu, 30 November 2024 | 23:33

KPMKB Tolak Usulan PDIP soal Polri di Bawah Kemendagri

Sabtu, 30 November 2024 | 23:25

Airlangga ke Investor Global: Tumbuhlan Bersama Indonesia jika Ingin Berkembang

Sabtu, 30 November 2024 | 22:44

Trudeau Temui Trump Buntut Ancaman Tarif Impor 25 Persen

Sabtu, 30 November 2024 | 22:31

Menko AHY Relokasi Warga Kolong Tol ke Rumah Susun

Sabtu, 30 November 2024 | 21:56

Prabowo dan Masa Depan Kaum Buruh

Sabtu, 30 November 2024 | 21:40

Selengkapnya