Berita

Direktur LBH Jakarta Arief Maulana (kanan)/RMOL

Politik

Karena Harun Masiku, KPK Jadi Macan Ompong

KAMIS, 30 JANUARI 2020 | 19:22 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ketegasan Presiden Joko Widodo dibutuhkan dalam peyelesaian kasus politisi PDI Perjuangan Harun Masiku yang hingga saat ini masih belum diketahui dimana keberadaannya.

Harun merupakan buronan KPK dalam kasus dugaan suap kepada eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Harun diduga memberi suap untuk menjadi anggota DPR RI lewat mekanisme pergantian antar waktu (PAW) menggantikan Riezky Aprilia.

Merujuk pada UU 19/2019 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi bahwa lembaga KPK berada pada rumupun eksekutif dalam hal ini presiden. Karenanya, presiden Jokowi mesti ikut bertanggung jawab atas KPK yang belum mampu menuntaskan kasus Harun Masiku.


"Ketika Presiden Jokowi tahu bahwa ada persoalan begitu serius dan sikapnya selunak itu?," kata Direktur LBH Jakarta Arief Maulana saat jumpa pers di Kantor TII, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (30/1).

Menurut Arief, jika presiden Jokowi tidak segera melakukan upaya tegas termasuk mencopot Menkumham Yasonna Laoly karena diduga telah merintangi penyidikan (obstruuction of Justice).

Ketika Jokowi cenderung diam melihat persoalan Harun Masiku, masyarakat akan menilai keberpihakan Jokowi dalam hal pemberantasan korupsi adalah omong kosong.

"Kita jadi bisa menilai bahwa apa yang digembar-gemborkan presiden Jokowi untuk memperkuat pemberantasan korupsi omong kosong," tegasnya.

Sebab, kata Arief, sikap KPK justru terkesan 'mandul' menghadapi kasus yang berkaitan dengan dengan partai penguasa seperti PDI Perjuangan.

Atas dasar itu, aktivis antikorupsi ini menanti ketegasan orang nomor satu di Indonesia dalam kasus Harun Masiku.

"Faktanya bisa kita lihat sikap yang diambil dalam kasus Harun Masiku yang melibatkan PDIP bagaimana KPK bentukan presiden Jokowi 'bekerja' yang katanya KPK semakin kuat tapi faktanya jadi macan ompong," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya