Berita

Aktivitas Tambang Freeport di Papua/Net

Nusantara

Papua Berikan 240 Kg Emas Untuk Freeport Setiap Hari, Papua Dapat Apa?

SABTU, 18 JANUARI 2020 | 06:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejak 1973 PT Freeport Indonesia (PTFI) beroperasi di Papua. Selama 52 tahun berdiri, sudah begitu banyak tambang yang diberikan Papua kepada perusahaan PTFI.

Menurut catatan, setiap harinya Freeport bisa mendapatkan 240 Kg emas dari tanah Papua.

PTFI memiliki tambang tembaga dan emas bawah tanah terbesar di dunia.
Data PTFI, pada 2018 Freeport memproduksi 6.605 ton konsentrat perhari.

Data PTFI, pada 2018 Freeport memproduksi 6.605 ton konsentrat perhari.

Konsentrat adalah pasir olahan dari batuan tambang (ore) yang mengandung emas dan perak. Setiap konsentrat 26,5 persen adalah tembaga, setiap ton konsentrat mengandung 39,34 gram emas dan 70, 37 gram perak.

Diperkirakan, hingga 2052 PTFI masih ada cadangan tembaga dan emas di bawahnya sekitar 2 miliar ton.
Dengan hasil yang luar biasa itu, apa yang sudah Freeport berikan untuk tanah Papua?

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas  mengklaim, selama 52 tahun berdiri,  sudah banyak yang diberikan Freeport kepada orang-orang Papua.

Dalam acara Indonesia Millennial Summit, Tony mengulas divestasi saham dengan pemerintah. Ia menyebut 51 persen saham PTFI sudah dimiliki Indonesia.

"Kalau kita bicara Freeport, perlu saya sampaikan mumpung di hadapan kaum milenial ini, adalah bahwa Freeport Indonesia sejak 21 Desember 2018 itu 51% sudah dimiliki oleh Indonesia. itu sudah resmi lunas dibayar, gak ada nyinyir-nyinyir lagi, udah selesai dan sudah berlangsung selama setahun," ujarnya.

PTFI juga ikut dalam pembangunan tanah Papua. Baik pembangunan pembangunan infrastruktur maupun pembangunan manusia dan ekonomi.

"Keberadaan kita (Freeport) di sana memberikan kontribusi untuk Papua. Memberikan PDRB Papua 48 persen untuk provinsi, dan kabupaten mimika 94 persen. PDRB-nya dari kegiatan ekonomi di Freeport," ulas Tony.

Sebelum ada Freeport, Tony menyebut di Papua tak ada satu pun infrastruktur.

"Pada saat Freeport baru operasi di Papua, 1967 dan produksi 1973, itu tidak ada apa-apa di sana. Tidak ada satu pun infrastruktur. Jadi memang harus kita bangun dan memang kita bangun bukan hanya untuk kepentingan perusahaan tapi juga untuk kepentingan masyarakat," terangnya.

Dia memberikan contoh pembangunan Bandara Mimika. Selain itu dia menyebut, lebih dari 3.000 rumah, jembatan, dan berbagai fasilitas umum sudah dibangun PTFI untuk warga Papua.

"Tahun lalu juga kita selesai bangun komplek olahraga yang namanya Mimika sport kompleks. Itu merupakan stadion olahraga atletik, salah satu yang terbagus. Nanti diserahkan ke pemerintah dalam rangka PON di Papua 2020," urainya.

PTFI juga memandang perlu pembangunan manusia. Karena itu, PTFI juga membangun 1 rumah sakit dan 5 klinik untuk masyarakat Papua.

"Untuk masyarakat suku-suku di kabupaten Mimika agar bisa berobat gratis," urainya.

Puluhan sekolah dari SD sampai SMA juga telah dibangun. Selain itu, PTFI juga rajin menghelat vocational of training yang sejauh ini sudah melibatkan sekitar 4.000 masyarakat asli Papua.

Dari jumlah itu, 3.000 di antaranya langsung dipekerjakan sebagai karyawan PTFI. Kini, dia menyebut, 40% karyawan PTFI adalah anak asli Papua.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya