Berita

Jembatan yang ambruk di Utan Kemayoran/Net

Nusantara

Wartawan Dihalangi Meliput Jembatan Ambruk Utan Kemayoran, Begini Klarifikasi Pengelola

SELASA, 24 DESEMBER 2019 | 10:04 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Peristiwa robohnya Jembatan Lengkung di area Utan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu (22/12), sempat menyisakan kabar kurang enak.

Tersiar kabar, petugas keamanan yang berjaga di dalam dan luar kawasan Utan Kemayoran menghalangi sejumlah wartawan yang hendak meliput jembatan ambruk di Utan Kemayoran, Senin siang.

Petugas mengusir jurnalis tanpa alasan yang jelas dan terus menjaga kawasan dari luar agar tidak ada yang bisa mendekati. Sementara itu, pintu masuk utama terlihat ditutup dengan spanduk putih, sebagai tanda kawasan itu tidak bisa dimasuki untuk umum.


Terkait hal ini, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran Riski Renando angkat bicara.

Menurut Riski, itu merupakan kesalahpahaman yang terjadi di lapangan.

"Saat ini sedang dilakukan investigasi (ambruknya jembatan). Agar prosesnya cepat dan bisa fokus, oleh karena itu kemarin akses dibatasi," ungkapnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/12)

Untuk itu, Riski berharap semoga para wartawan segera bisa diberikan akses untuk meliput. Meskipun untuk area tertentu masih dilarang karena dinilai dapat membahayakan.

Jembatan di Hutan Kota Kemayoran diketahui berada di bawah tanggung jawab Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek (BLU PPK) Kemayoran, yang merupakan Satuan Kerja di bawah Kementerian Sekretariat Negara RI.

Hal ini pun telah dikonfirmasi, dan Riski selaku pejabat di Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran membenarkannya.

"Betul, tanggung jawab jembatan di bawah Sekretariat Negara, bukan Pemprov DKI," tegasnya.

Konfirmasi tersebut mementahkan anggapan miring dari sebagai kalangan yang menilai tanggungjawab ambruknya jembatan berada di tangan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya