Berita

Ustadz Abdul Somad/Net

Nusantara

Diduga Bawa Simbol HTI, UAS Ditolak Hadir Di Jepara

RABU, 29 AGUSTUS 2018 | 23:43 WIB | LAPORAN:

Dua elemen masyarakat yang ada di Kabupaten Jepara menolak kehadiran Ustadz Abdul Somad (UAS).

Kedua aliansi tersebut yakni Aliansi Masyarakat Mayong Cinta NKRI (AMMCN) dan Forum Aswaja Nusantara (FAN) Jepara.

Penolakan itu karena khawatir simbol dan faham Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang sudah dinyatakan sebagai organisasi terlarang ikut masuk ke tanah kelahiran pahlawan Indonesia, RA Kartini seiring kehadiran UAS.


UAS diundang pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Al Husna Mayong, Ustaz Mundhofar untuk memberikan ceramah perayaan Maulid Nabi di Ponpes Al Husna, Sabtu (1/9) mendatang.

Koordinator FAN Jepara, Abdul Wahab mengatakan penolakan terhadap UAS bukan didasari kebencian personal.

Namun lebih karena alasan upaya menolak berkembangnya ideologi terlarang seperti faham khilafah yang identik dengan HTI.

Jejak digital yang ada, kata Wahab mengisyaratkan jika UAS dan timnya berafiliasi dengan organisasi terlarang HTI.

Menurutnya kehadiran UAS di Jepara tidak bisa dilepaskan dari aktivitas orang-orang di belakangnya yakni HTI.

"Aqidah dan ubudiyah/amaliyah mereka memang sesuai dengan Aswaja, namun siyasah yang dikembangkan condong kepada ideologi yang mengancam tegaknya Pancasila dan NKRI. Makanya kami menolak UAS," kata Abdul Wahab, seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (29/8).

Sementara itu, Koordinator AMMCN, Abdi Munif mengatakan penolakan yang disuarakan jajarannya beralasan. Sebab meski UAS belum tiba di Mayong, Jepara namun simbol-simbol yang identik dengan HTI sudah masuk. Simbol-simbol tersebut melekat pada tim UAS yang berkunjung ke lokasi Ponpes Al Husna.

"Gerakan radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila dan NKRI harus diantisipasi," ujarnya.

Mayong, kata Munif adalah tempat kelahiran RA Kartini. Pahlawan nasional ini berperan besar menumbuhkan jiwa nasionalisme dan mempelopori Sumpah Pemuda.

Oleh karena itu, pihaknya tak rela jika simbol maupun ideologi yang mengancam NKRI tersebar di Bumi Kartini.

"Penguasa Jepara, Ratu Kalinyamat sejak ratusan tahun lalu sudah berjuang melawan penjajah Portugis. Semangat itu yang melandasi kami menolak faham atau gerakan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila," tandasnya. [nes]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya