Berita

Febri Diansyah/Net

Hukum

Febri: Kerjasama KPK Dan FBI Hanya Yang Wajar

RABU, 24 JANUARI 2018 | 11:28 WIB | LAPORAN:

. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengantongi bukti tentang adanya aliran dana haram proyek pengadaan KTP elektronik ke mantan Ketua DPR Setya Novanto yang saat ini sudah berstatus terdakwa.

"Ada banyak bukti yang sudah kami miliki," kata Jurubicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Rabu (24/1).

Pada persidangan Novanto, jaksa KPK kembali memutar rekaman wawancara antara Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) dengan Direktur Biomorf Lone LLC, Johannes Marliem.


Dalam rekaman itu, ada dua hal yang diungkap Marliem kepada penyelidik FBI. Pertama, terkait tawar-menawar harga software yang melibatkan Novanto dan kedua berkaitan dengan jam tangan seharga USD135 ribu yang diberikan kepada mantan ketum Golkar itu.

Febri menjelaskan, kerjasama KPK dengan pihak FBI merupakan bentuk kerjasama yang wajar dalam mengungkap kasus korupsi antar lintas negara.

"Kerjasama dengan FBI atau lembaga internasional lainnya hal yang wajar dilakukan dalam mengungkap sebuah kejahatan yang sifatnya trans nasional dan terorganisasi (organized crime)," demikian Febri.

Rekaman wawancara itu sendiri diketahui berlangsung di Los Angeles pada Agustus 2017 lalu. Dalam petikan wawancara itu, Marliem menyatakan bahwa Novanto meminta potongan harga software. Namun, Marliem berupaya meyakinkan Novanto mengenai harga dan kualitas produk.

Tidak hanya itu, dalam rekaman itu Marliem mengaku bersama dengan Andi Narogong memberikan sebuah jam tangan merek Richard Mille kepada Novanto. Tetapi, jam tangan seharga USD135 ribu itu sempat dikembalikan oleh Novanto karena rusak.

Setelah itu, Marliem membawa jam tersebut ke butik di Beverly Hills, AS untuk diperbaiki. Setelah benar, akhirnya jam itu diberikan lagi kepada Novanto. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya