Berita

Ismail Yusanto/Net

Politik

Kalau Jokowi Tak Mau Bela Islam, Paling Tidak Bersikap Proporsional Saja

RABU, 03 AGUSTUS 2016 | 10:59 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Untuk melihat secara jelas fakta keberagamaan di Indonesia, Presiden Joko Widodo harus melihat persoalan lebih jelas lagi. Dan untuk itu, perlu juga disebutkan bukti dari satu fakata ke fakta lainnya.

Demikian disampaikan jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto, kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Rabu, 3/8).

Perkataan Ismail ini terkait dengan pernyataan Jokowi. Dalam sambutan pembukaan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 di Jakarta Convention Center (JCC), Jokowi mengatakan bahwa tantangan ekonomi dan politik dewasa ini masih sulit diatasi oleh komunitas negara muslim.

Menurut Jokowi, negara-negara muslim, termasuk Indonesia yang masih memiliki kampung-kampung miskin, harus bersama-sama memecahkan masalah dasar mengenai listrik, air, transportasi sekaligus memastikan masyarakat hidup di tempat bersih dan aman. Namun, lanjut Jokowi, ada juga hal penting lain dan paling sulit dihadapi komunitas negara muslim. Yaitu toleransi.

Ismail menegaskan bahwa umat Islam Indonesia sangat toleran sekali. Dan Jokowi harus melihat persoalan secara proporsional serta tak terperangkap oleh stigma yang diciptakan orang luar.

Menurut Ismail, sebagai muslim seharusnya Jokowi juga memiliki sudut pandang orang Islam. Bukan sudut pandang orang luar.

"Kalau Jokowi tak mau membela Islam karena tak mau disebut radikal, kita minta paling tidak Jokowi bersikap proporsional saja," demikian Ismail. [ysa]

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya