Presiden Joko Widodo akhirnya menunjuk Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut B. Pandjaitan, yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, menyambut positif keputusan presiden tersebut. Baginya, penunjukan mantan Koordinator ICW itu paling tidak mempunyai dua makna penting.
"Pertama, memperlihatkan independensi politik Jokowi sebagai presiden yang banyak diragukan orang selama ini," ujar Raja Juli Antoni dalam keterangannya (Rabu, 2/9).
Dia menjelaskan, partai politik pendukung pemerintah pasti mempunyai kepentingan untuk menempatkan orangnya di lingkar paling dekat dengan presiden. Beredarnya beberapa nama jelang pelantikan menunjukkan tarik-manarik kekuatan politik di sekeliling Jokowi.
"Namun akhirnya Jokowi memilih Kang Teten yang bisa disebut sebagai orang Jokowi sendiri," imbuhnya.
Kedua, pelantikan Teten ini menunjukkan semakin banyak orang baik di sekeliling Jokowi. Dengan kompleksitas masalah kebangsaan dan kenegaraan yang dihadapi seorang presiden, masukan dari orang di sekiling presiden menentukan orientasi kebijakan publik yang diputuskan presiden.
"Dalam sejarah politik dunia, 'para pembisik' presiden menentukan berhasil atau tidak sebauah kepemimpinan politik," ungkapnya.
Sementara Teten, menurutnya, adalah orang yang punya rekam sejarah panjang yang baik. Komitmennya untuk pemberantasan korupsi, misalkan, tidak perlu diragukan lagi.
"Insya Allah Kang Teten akan menjadi orang terdekat Jokowi yang akan memberikan saran-saran terbaik untuk kebaikan kolektif kita sebagai bangsa," tandasnya.
[zul]
