Berita

saleh daulay

Politik

Janji Tak Terbukti, Pertanggungjawaban Jokowi Dinanti

RABU, 17 SEPTEMBER 2014 | 15:47 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penyusunan struktur dan komposisi kabinet adalah hak prerogatif presiden. Karena itu, sebenarnya tidak ada masalah apakah komposisinya ramping atau gemuk.

Demikian disampaikan Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay kepada Rakyat Merdeka Online (Rabu, 17/9).

Namun, yang dipersoalkan adalah terletak pada konsistensi Joko Widodo terhadap apa yang disampaikan selama ini yang mengaku akan membentuk kabinet samping. Sementara konsistensi ini menjadi penting terutama pada masa awal pemerintahan.


"Setidaknya ada dua ketidakkonsistenan. Pertama soal pernyataan kabinet ramping, nyatanya hampir sama dengan kabinet yang disusun SBY. Kedua, pernyataan bahwa yang mengisi kabinet hanya kalangan profesional, nyatanya disediakan 16 kursi untuk jatah parpol," jelas Saleh.

Kalau hanya mengubah nama kementerian, tentu tidak akan banyak membawa perubahan. Bahkan terkesan, pemerintahan baru ini hanya akan melanjutkan program pemerintah yang lalu.

Menurutnya, dengan jumlah 34 pos kementerian dan 16 jatah untuk partai politik menunjukkan besar sekali pertimbangan politisnya. "Koalisi tanpa syarat yang disebutkan sebelumnya bisa diragukan," tegasnya.

Bahkan secara implisit, dia menambahkan, ada pengakuan bahwa pemerintahan SBY berhasil sehingga tidak perlu dirombak.

"Saya melihat susunan kabinet itu tidak jauh berbeda dengan SBY. Selain jumlah kursinya yang sama, kabinet baru ini pun diisi oleh kalangan profesional dan parpol. Untuk itu, kita tunggu saja penjelasan apa yang akan diberikan terkait komposisi kabinet dalam kaitannya dengan pernyataan-pernyataan yang telah disampaikan sebelumnya," imbuh Saleh. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya