Berita

Mengenal Santo Yohanes XXIII dan Santo Yohanes Paulus II

MINGGU, 27 APRIL 2014 | 14:27 WIB | LAPORAN:

Nama Kardinal Angelo Giuseppe Roncali awalnya tidak diperhtungkan sama sekali ketika Vatikan menggelar Konklaf (pemilihan Paus) pada tahun 1958. Ketika itu seluruh dunia bertanya, "Mengapa seorang kakek tua berusia 77 tahun harus memimpin Gereja Katolik?"

Banyak orang beranggapan bahwa Kardinal Angelo Giuseppe hanya akan memimpin sebentar dan tidak akan menghasilkan apa-apa hingga digantikan Paus yang lebih tepat.

Namun ternyata, misteri Ilahi tersebut terjawab seiring berjalannya waktu. Dalam kepemimpinannya yang singkat, hanya lima tahun, Paus Yohanes XXIII telah mempesona dunia dengan kepribadiannya yang istimewa sehingga dijuluki The Good Pope, dan dia telah melakukan karya besar dengan melakukan pembaharuan besar-besaran dengan mengadakan Konsili Vatikan II pada tahun 1962 yang merupakan tonggak sejarah reformasi Gereja Katolik dalam menyikapi perubahan dunia dan ditingkatkannya rekonsiliasi antar umat beragama, yang kesemuanya itu tidak terbayangkan oleh siapun pada saat itu.


Ketika dia menjabat sebagai Paus, Yohanes XXIII, Presiden Soekarno ketika berkunjung ke Vatikan sempat bertemu Paus yang terpilih pada tanggal 28 Oktober 1958 dan meninggal 3 Juni 1963. Pada akhir hidupnya Yohanes XXIII sempat menerbitkan ensiklik Pacem in Terris atau Damai di Bumi.

Seperti kita ketahui bersama, Vatikan merupakan salah satu negara pertama di Eropa yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia yang ditandai dengan pembukaan misi diplomatiknya di Jakarta pada tahun 1947. Hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan Vatikan dijalin sejak tanggal 25 Mei 1950.

Sementara itu Paus Yohanes Paulus II yang memimpin sejak tanggal 22 Oktober 1978 hingga 2 April 2005 adalah Paus yang paling banyak melakukan perjalanan keliling dunia dan memecahkan rekor dengan daya jelajah mencapai 1,1 juta kilometer dan telah mengunjungi 129 negara termasuk Indonesia.

Kehadiran Paus Yohanes Paulus II selalu menggetarkan karena kehadirannya selalu mengalirkan perubahan dalam diri pribadi, kelompok, masyarakat, dan negara yang dikunjunginya.

Sewaktu berkunjung ke Indonesia, ada hal yang sangat menarik dan menakjubkan. Hujan mengguyur Jakarta ketika itu, namun begitu  pesawat yang membawa Paus terlihat di cakrawala sekejap langit di ibukota Indonesia berubah cerah menyambut kedatangannya.

Ketika berita kematiannya diumumkan secara resmi, seluruh dunia terhenyak dan menangis karena kehilangan seorang tokoh dunia yang luar biasa. Kesedihan mendalam ini karena Yohanes Paulus II telah menjadi milik semua orang di dunia, melintasi batas dan meruntuhkan tembok agama, status ekonomi, ras, dan aliran politik. Dan saat jenazahnya disemayamkan di Basilika Santo Petrus Vatikan, jutaan orang dari seluruh dunia membanjiri Kota Vatikan untuk memberikan penghormatan terakhir.

Hingga kini banyak dilaporkan mukjizat yang terjadi ketika berdoa melalui perantaranya untuk menyampaikan ujud kepada Allah Yang Maha Rahim.

Dengan caranya masing-masing, kedua Santo ini semasa menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja Katolik dunia, telah menghadirkan model lain dari sosok "Hamba dari segala Hamba Allah" dan telah mengabarkan kedamaian, perdamaian serta cinta kasih terhadap sesama ciptaan Allah tanpa memandang suku, ras, agama, status sosial dan lainnya, karena semuanya sama di hadapan Allah.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya