Sepanjang tahun 2012 Mahkamah Konstitusi (MK) memeriksa 287 perkara. Sebanyak 169 perkara (59 persen) adalah pengujian undang-undang, 6 perkara (2 persen) tentang sengketa kewenangan lembaga negara dan sisanya, 112 perkara (39 persen) tentang perselisihan hasil pemilukada.
"Dari total 287 perkara, MK telah menjatuhkan vonis terhadap 207 perkara atau sekitar 72 persen, dan 80 perkara atau 28 persen masih dalam proses," jelas Ketua MK Mahfud MD kepada media di Aulau Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta, Rabu (2/1).
Dari 169 perkara PUU yang diajukan, jelas Mahfud, sebanyak 97perkara (57,4 persen) telah diputus dan 42,6 persen masih dalam proses persidangan. Dari 97 perkara yang telah diputus, sebanyak 30 perkara (31 persen) dikabulkan. Selebihnya, sebanyak 31 perkara (32 persen) ditolak, 30 perkara (31 persen) tidak dapat diterima dan 6 perkara 96 persen) dinyatakan melalui ketetapan ditarik kembali.
Dari 6 perkara sengketa kewenangan antar lembaga negara, kata bekas Menteri Pertahanan ini, 1 perkara yang dimohonkan dikabulkan, 1 ditolak, 3 dapat diterima dan 1 perkara ditarik kembali.
Sementara, dari 112 perkara sengketa hasil pemilukada, 104 perkara sudah diputuskan dan sisanya masih dalam proses. Dari 104 sengketa yang telah diputus, sebanyak 11 perkara dikabulkan, 57 ditolak, 27 tidak dapat diterima dan 9 sisanya ditarik kembali.
[dem]