ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Keinginan Partai Golkar agar dilakukan voting tertutup pada Paripurna DPR atas rencana kebijakan penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) besok tidak tepat. Voting tertutup berpeluang pada terjadinya politik transaksional.
"Ini malah memberi ruang besar untuk berjudi dengan isu ini, bertaruh kepentingan, tarik ulur, kompromi, dagang sapi dan lain sebagainya," kata pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens, kepada Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Kamis, 29/3).
Keinginan Golkar agar voting dilakukan tertutup disampaikan fungsionaris yang juga wakil ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso. Ia beralasan kalau dilakukan secara terbuka nanti akan menjadi sorotan media.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 00:13
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05
Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44
Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15
Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45
Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28