Roket Starship SpaceX Meledak, Ciptakan Bola Api Raksasa di Texas

Menurut SpaceX, roket mengalami "anomali besar" saat pengujian menjelang rencana penerbangan ke-10 dari lokasi peluncuran mereka di Starbase, Texas. Meski ledakan terdengar dahsyat, pihak perusahaan memastikan bahwa semua kru dan staf di lokasi dalam keadaan aman.

"Selama pengujian, area di sekitar lokasi dijaga ketat dan semua personel berada dalam kondisi aman," kata SpaceX melalui pernyataan di media sosial X, dikutip dari Associated Press, Jumat 20 Juni 2025.

Ini bukan kali pertama Starship mengalami kegagalan. Pada 16 Januari 2025, salah satu roket besar Starship meledak dan menyebar puing-puing terbakar di dekat wilayah Karibia. SpaceX menyebut insiden itu sebagai "pembongkaran cepat tak terjadwal".

Dua bulan setelahnya, tepatnya 6 Maret 2025, SpaceX kehilangan kontak dengan Starship lain saat uji coba. Roket itu pecah di udara dan puing-puingnya terlihat jatuh di atas wilayah Florida.

Lalu pada 27 Maret, roket Starship kembali gagal. Setelah diluncurkan dari Texas, roket jatuh tanpa kendali karena pintu pelepasan satelit tidak bisa terbuka. Akibatnya, roket mulai berputar dan akhirnya mendarat secara tidak terkendali di Samudra Hindia.

Meski begitu, Elon Musk, pendiri SpaceX, saat itu tetap menyebut peluncuran sebagai "kemajuan besar" dibanding dua uji coba sebelumnya. Ia juga menargetkan agar roket Starship bisa diluncurkan setiap tiga hingga empat minggu.

Menanggapi ledakan terbaru ini, SpaceX menegaskan bahwa tidak ada bahaya bagi masyarakat sekitar. Mereka juga mengimbau warga untuk tidak mendekati lokasi ledakan.