Penandatanganan kesepakatan yang akan berlangsung yang berlaku mulai 27 Agustus 2024 ditandatangani kedua negara pada Jumat 13 Desember 2024, waktu setempat.
Dikutip dari
Global Times, Sabtu 14 Desember 2024, pada tanggal 31 Januari 1979, pemimpin Tiongkok saat itu Deng Xiaoping dan Presiden AS ke-39 Jimmy Carter menandatangani perjanjian tersebut selama kunjungan Deng ke AS. Itu adalah salah satu perjanjian antarpemerintah pertama yang ditandatangani antara kedua negara setelah mereka menjalin hubungan diplomatik.
Sejak itu, perjanjian tersebut diperbarui kira-kira setiap lima tahun, yang membuka jalan bagi pertukaran sains-teknologi antara kedua negara. Perjanjian tersebut diperpanjang selama 6 bulan pada bulan Agustus tahun lalu, dan sekali lagi pada bulan Februari tahun ini.
"Pembaruan perjanjian tersebut mengirimkan sinyal positif dan memiliki makna yang sangat penting bagi kerja sama teknologi Tiongkok-AS dan kemajuan teknologi global," kata Wang Peng, peneliti asosiasi di Akademi Ilmu Sosial Beijing.
Wang mengatakan pembaruan ini menandakan komitmen kedua pihak untuk menjaga dan memperdalam pertukaran dan kolaborasi di sektor teknologi.
"Sejak dimulai pada tahun 1979, perjanjian tersebut telah menjadi landasan kerja sama antara kedua negara, yang memfasilitasi kolaborasi yang luas di berbagai bidang," ujarnya.
Wang mencatat bahwa pembaruan tersebut akan menciptakan lebih banyak peluang dan platform untuk kerja sama, mempromosikan inovasi teknologi, dan mendorong pengembangan bakat, yang pada akhirnya memajukan pengembangan bersama sektor teknologi di kedua negara.
"Dalam skala global, kolaborasi ini akan memfasilitasi pembagian sumber daya teknologi dan menyuntikkan momentum baru ke dalam kemajuan teknologi global," imbuh Wang.
Menanggapi perpanjangan perjanjian tersebut, seorang ilmuwan Tiongkok di sektor ilmu komputer mengatakan bahwa kerja sama teknologi Tiongkok-AS saling menguntungkan jika bersifat kooperatif, tetapi merugikan kedua belah pihak jika bersifat konfrontatif.
September lalu Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok Yin Hejun mengatakan Pemerintah Tiongkok akan terus memperdalam kerja sama ilmiah dan teknologi internasional antara pemerintah dan masyarakat sipil, serta memperluas pertukaran budaya dan teknologi.
"Tiongkok telah menjalin hubungan kerja sama ilmiah dan teknologi dengan lebih dari 160 negara dan wilayah, dan menandatangani 118 perjanjian antarpemerintah tentang kerja sama tersebut," katanya.
BERITA TERKAIT: