Dimensy.id
R17

IKN Butuh Jaringan Cepat, Ditopang dari Kabel Serat Optik bukan Satelit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 18 April 2024, 10:47 WIB
IKN Butuh Jaringan Cepat, Ditopang dari Kabel Serat Optik bukan Satelit
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kebutuhan internet di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara harus ditopang dengan kabel serat optik untuk backbone ataupun backhaul, bukan dari satelit.

Hal itu disampaikan oleh pengamat telekomunikasi Heru Sutadi terkait masuknya layanan Starlink milik Elon Musk untuk kebutuhan IKN.

Heru, yang juga adalah Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, menilai kebutuhan internet di IKN harus ditopang dengan kabel serat optik untuk backbone ataupun backhaul, bukan dari satelit.

Satelit memungkinkan untuk menghadirkan internet dalam jangka pendek, sembari menunggu infrastruktur selesai dibangun. Namun untuk jangka panjang, IKN lebih membutuhkan infrastruktur serat optik.  

Satelit low earth orbit (LEO) seperti Starlink sebenarnya masih belum bisa mendukung kebutuhan internet IKN yang begitu besar. IKN membutuhkan jaringan komunikasi yang cepat ke Jakarta karena masih menjadi pusat ekonomi.

“Penggunaan satelit ke depannya, dia tidak bisa mendukung kebutuhan IKN yang sedemikian besar dan juga tentunya satelit itu memiliki kelebihan dalam hal delay, jadi tidak bisa real time, dan kecepatannya yang juga bergantung pada pengguna,” ujar Heru, dikutip dari Bisnis, Kamis (18/4).

Sebenarnya sejumlah operator telekomunikasi dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi (Bakti) Kemenkominfo juga sudah membangun roadmap ke IKN.

“Ini juga yang kita lihat, Bakti Kemenkominfo juga pernah memaparkan mereka juga akan membangun jaringan ke IKN, termasuk operator seluler lain juga punya perencanaan untuk membangun jaringan kesana. Itu yang harus dikolaborasikan dan disinergikan,” ujar Heru.

Ia berharap pemerintah lebih berpihak pada pemain dalam negeri dibandingkan para pemain asing.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana Starlink untuk masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Luhut menyebut, pengurusan persyaratan Starlink untuk berinvestasi di IKN sudah hampir rampung dan menunggu penerbitan izin layak operasi atau ULO dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Starlink bakal memulai uji coba layanan telekomunikasinya di Ibu Kota Nusantara pada Mei 2024. Layanan ini ditargetkan untuk wilayah-wilayah yang sulit dijangkau oleh jaringan internet terrestrial.

Starlink bekerja dengan cara mengirimkan sinyal internet dari satelit yang mengorbit di sekitar Bumi. Hal ini memungkinkan Starlink untuk menyediakan layanan internet di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh jaringan internet terrestrial, seperti di daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T).

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menekankan bahwa sejauh ini,  pemerintah berupaya menjaga kompetisi yang sehat di antara para penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia.

"Kita kan mau menata persaingan untuk meningkatkan kualitas layanan, (jadi) didorong ke sana, ke daerah yang susah medannya, kayak daerah 3T," katanya dalam pernyataannya pada Rabu (7/4). rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA